Memilih dan memiliki pilihan, adalah merupakan anugrah tersendiri bagi manusia.
Dimana manusia bisa menentukan apa yang bisa menjadikannya lebih baik, atau bahkan lebih buruk.
Maka baik dan buruknya moral manusia amat sangat tergantung dengan pilihannya.
Sudah menjadi lumrah bahwa baik itu berat, sebab sangat dominan dengan keihlasan hati serta ketaatan diri.
Sedang buruk itu amat ringan, sebab lebih didominasi oleh kesenangan-kesenangan nafsu.
Olehnya itu, baik dan buruk sesungguhnya tidak memiliki banyak perbedaan dalam mengantar manusia untuk sampai pada tahap "terbiasa" butuh proses yang panjang dan konsisten untuk sampai pada tahap kebiasaan.
Hanya saja, baik merupakan sifat awal manusia yang menjadi fitrah yang Allah telah letakkan bersamaan dengan proses penciptaanya.
Maka kebiasaanlah yang sesungguhnya menjadikan manusia memiliki sifat dominan yang menonjol.
Kebiasaan itu menjadikan seseorang merasa aneh jika tidak melakukan rutinitas yang sudah terbiasa dilakukannya.
Sebab itulah membiasakan kebaikan itu amat penting, bukan justru membenarkan kebiasaan yang buruk.
Maka seperti halnya dalam dunia literasi, kebiasaan melakukan plagiasi akan membuat otak malas berimajinasi serta menghambat perkembangan diri karna sudah sangat "nyenyak" dengan keadaan yang demikian.