Lelah jalani hidup dengan rutinitas sama setiap hari, melihat jalan yang sama setiap waktu, dan bercengkrama dengan sepi disetiap detak. jika bukan karna pekerjaan ini adalah bagian dari kebaikan, jika saja jalan ini bukanlah jalan menuju Tuhan telah lama diri ini terlontar jauh, di tepi jurang lelah. Menanti mati menyesap hangat menarik roh dari jiwa menghantarnya kelangit tempat para sang hina dikumpulkan Tuhan.
.
Pernah rasa ingin mengecap anggur dari gelas sang lacur, memabukkan diri lupa kan mati, biar lelah terobati, dari rutinitas basi, yang tak mau berhenti. Pernah berfikir tuk benamkan diri dengan kemesraan tangan sang wanita, dalam peluk zina, mengecap nikmat tiada tara, dalam erangan klimaks sang durjana.
.
Jika bukan karna iba dengan seorang bocah kecil dengan tangan yang menengadah, dengan bibir bergetar menahan lapar dan dahaga, tak punya ayah ibupun telah lama tiada, menyusuri jejak kaki orang-orang kaya demi sesuap nasi agar suaranya bisa terdengar oleh Tuhan saat ia berdoa.
.
Jika lelah ini bukan Lillah sudah lama diri ini terkubur dalam kubangan nestapa meratapi lelah yang kian hari kian bertabah, keyakin kian hari kian diasah, mata sembab air mata mengering kelopak mata telah tertutup rapat menanti Sang pencabut nyawa menyelesaikan misinya.
.
Karna lelah ini Lillah, seringkali ada kekuatan yang menyusupi diri membuat setiap hari adalah hari baru, senyum sang anak bocah kecil itu membuatku haru, lelah ini rasanya menguap demi melihat sang bocah tertawa lugu, setangkai doa ku lantunkan dalam kalbu semoga sang bocah kan jadi pembaharu.
.
Naser Muhammad
11.24.Dec.27.2016
Bunyu Island....
Monday, December 26, 2016
LELAH INI LILLAH
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment