"Orang yang berwajah biasa-biasa saja adalah yang terbaik di dunia. itulah sebabnya mengapa Tuhan menciptakan mereka begitu banyak." (Abraham Lincoln)
Ketika berbicara tentang kecantikan dan ketampanan, maka
Siapakah yang mampu menerjemahkan keduanya? sesuatu yang mustahil kiranya untuk
kita ukur sebab kita memanglah tidak punya standar yang kemudian bisa untuk
kita jadikan patokan, ukuran, dan barometer.
Ketika pun Allah berbicara tentang ketampanan seorang Nabi
Yusuf sekali pun,toh kemudian itu tidaklah bisa menjadi tolak ukur sebuah
ungkapan ketampanan dan kencatikan seseorang.
Menelaah kembali tentang hadits-hadits Rosulullah yang berbicara
tentang keindahan panorama Syurga misalnya, maka kita bisa menyimpulkan bahwa
memang tolak ukur sebuah kecantikan dan ketampanan itu adalah sesuatu yang
tidak terlalu penting untuk dibahas secara detail sebab itu sama sekali
tidaklah menyangkut Syurga dan Nerakanya seseorang.
Dan berbicara tentang keduanya tentu tidaklah bisa menemukan
sebuah titik temu yang bisa membuat kita sepakat sebab masing-masing kita punya standar penilaian yang berbeda
untuk mengukur keduanya.
So, Rosululah kemudian mengingatkan kepada kita semua para
pengagum rupa dan wajah “sesungguhnya Allah tidaklah melihat dari bentuk rupa
dan pakaian kalian tapi Allah melihat kepada hati-hati kalian”.
Menjaga hati, berarti merawat kecantikan dan ketampanan yang
paling hakiki,apa bila rusak maka berakibat kepada tubuh, dan apabila baik maka
baiklah seluruh tubuh. Itulah ungkapan mahsyur dari Rosulullah.
Begitu banyak kissah heroik dikalangan para sahabat
rosulullah yang kemudian menjadi ibrah penting mengenai hal ini, yang jika kita
ingin ceritakan sungguh sangat mengugah dan menginspirasi.
Kita baca kissah sahabat Bilal Bin Rabah, kita selami kissah
Julaibib, kita resapi kissah Uwais Alqorni , maka kissah mereka akan
membangkitkan sebuah rasa dimana hati merupakan anugrah besar yang Allah tanamkan
di tubuh manusia sebagai motor penggerak sebuah tubuh yang mampu menjadi lebih
besar dari tubuh itu sendiri.
Kita semua belajar
dan mengambil manfaat yang besar dari kissah-kissah itu betapa sebuah keadilan
ditunjukkan oleh sang pencipta di permukaan bumi ini, sebab apalah jadinya diri
ini jika kemudian tolak ukur penghuni syurga itu adalah kecantikan dan
ketampanan?
Oleh karena itulah maka ketampanan dan kecantikan yang
dianugerhkan kepada manusia sepatutnya juga bisa menjadi berkah yang dapat menjadikan
pemiliknya menggapai Syurga Allah dengan kesyukuran.
Naser Muhammad
Kota Tarakan Ahad 28 Mei 2016
BAIS 23:27
No comments:
Post a Comment