Saturday, May 28, 2016

RELATIVITAS ANTARA CANTIK DAN TAMPAN

"Orang yang berwajah biasa-biasa saja adalah yang terbaik di dunia. itulah sebabnya mengapa Tuhan menciptakan mereka begitu banyak." (Abraham Lincoln)

Ketika berbicara tentang kecantikan dan ketampanan, maka Siapakah yang mampu menerjemahkan keduanya? sesuatu yang mustahil kiranya untuk kita ukur sebab kita memanglah tidak punya standar yang kemudian bisa untuk kita jadikan patokan, ukuran, dan barometer.
 
Ketika pun Allah berbicara tentang ketampanan seorang Nabi Yusuf sekali pun,toh kemudian itu tidaklah bisa menjadi tolak ukur sebuah ungkapan ketampanan dan kencatikan seseorang.

Menelaah kembali tentang hadits-hadits Rosulullah yang berbicara tentang keindahan panorama Syurga misalnya, maka kita bisa menyimpulkan bahwa memang tolak ukur sebuah kecantikan dan ketampanan itu adalah sesuatu yang tidak terlalu penting untuk dibahas secara detail sebab itu sama sekali tidaklah menyangkut Syurga dan Nerakanya seseorang.

Dan berbicara tentang keduanya tentu tidaklah bisa menemukan sebuah titik temu yang bisa membuat kita sepakat sebab masing-masing  kita punya standar penilaian yang berbeda untuk mengukur keduanya.

So, Rosululah kemudian mengingatkan kepada kita semua para pengagum rupa dan wajah “sesungguhnya Allah tidaklah melihat dari bentuk rupa dan pakaian kalian tapi Allah melihat kepada hati-hati kalian”.

Menjaga hati, berarti merawat kecantikan dan ketampanan yang paling hakiki,apa bila rusak maka berakibat kepada tubuh, dan apabila baik maka baiklah seluruh tubuh. Itulah ungkapan mahsyur dari Rosulullah.
Begitu banyak kissah heroik dikalangan para sahabat rosulullah yang kemudian menjadi ibrah penting mengenai hal ini, yang jika kita ingin ceritakan sungguh sangat mengugah dan menginspirasi.

Kita baca kissah sahabat Bilal Bin Rabah, kita selami kissah Julaibib, kita resapi kissah Uwais Alqorni , maka kissah mereka akan membangkitkan sebuah rasa dimana hati merupakan anugrah besar yang Allah tanamkan di tubuh manusia sebagai motor penggerak sebuah tubuh yang mampu menjadi lebih besar dari tubuh itu sendiri.

Kita semua belajar dan mengambil manfaat yang besar dari kissah-kissah itu betapa sebuah keadilan ditunjukkan oleh sang pencipta di permukaan bumi ini, sebab apalah jadinya diri ini jika kemudian tolak ukur penghuni syurga itu adalah kecantikan dan ketampanan? 

Oleh karena itulah maka ketampanan dan kecantikan yang dianugerhkan kepada manusia sepatutnya juga bisa menjadi berkah yang dapat menjadikan pemiliknya menggapai Syurga Allah dengan kesyukuran.

Naser Muhammad
Kota Tarakan Ahad 28 Mei 2016
BAIS 23:27 

No comments:

Post a Comment