Wednesday, November 23, 2016

BAHAGIAMU BAHAGIAKU NAMUN IJINKAN KU BUKA LEMBAR BARU

Bukan ku tak ingin bersamamu, merajut impian, yang menjadi mimpi setiap insan, bersama, bergandengan tangan, memekikkan sumpah yang kan diikrarkan.
.
Bukan kutak ingin bersamamu, berjuang membangun mimpi, tuk rumah sederhana penuh cinta dengan riuh rendah canda tawa dari kelakar yang sederhana.
.
Bukan kutak ingin bersamamu membesarkan anak-anak biologis, dari nafas dan darahmu menemaninya merangkak, hingga nanti saat mulut ini tak kuasa lagi menenangkan geraknya saat ia mulai lihai berlari.
.
Bukan, sungguh bukan itu. Besar harapan menemanimu melihat rambut hitammu mulai memutih, bersama anak-anak yang beranjak dewasa. Mendorongmu diatas kursi roda menanti senja menutup cayaha mentari mengubahnya menjadi malam nan gulita.
.
Bukan, sungguh bukan itu. Besar niatan tuk menggengam setiap angan tuk menemanimu menikmati hujan juni menembus juli hingga tetes akhir di serambi agustus. Membelaimu, menatapmu, meyakinkanmu, bahwa aku disini, selalu, dan takkan pernah beranjak pergi dari sisimu tanpa ijinmu.
.
Bukan, sungguh bukan itu, aku hanya takut tak dapat memberimu bahagia, dengan cinta yang kupunya, karna terlampau sederhana. Cinta ini tak punya kemewahan apa-apa, selain alasan untuk terus bersama, berbagi cinta hingga raga terpisah oleh masa.
.
Aku hanya takut, tak mencintaimu dengan semestinya, seperti hujan yang tetap setia pada angin walau seringkali meniupnya menjauh. Aku hanya takut kau pergi menjauh sejauh zenit dan nadir karna canda yang tak kau mengerti.
.
Aku hanya lelah, lelah tuk membuktikannya, sampai kurela tuk berbagi hati, agar kau bahagia, meski kau tak tahu. Akan seseorang yang tengah menahan derita, melihatmu bersama, dari rasa yang tak terungkap sekian lama. Tangis yang tertahan oleh rasa yang tak pernah bertemu dengan jawabnya.
.
Aku hanya lelah, lelah menahan gejolak rasa yang kian hari kian menyiksa, lelah, lelah merasa memiliki ragamu saat hatimu tengah ditawan oleh hati lain yang juga mencintaimu, dan lelah menerima kenyataan bahwa kau juga mencintainya...
.
Tak ada harapan selain kebahagiaanmu bahagiaku juga, namun aku akan berusaha menutup setiap luka, dan belajar tuk menerima sepercik rasa lain yang datang menyapa. Tak ada impian kecuali deritamu deritaku pula, namun maafkan jika harus kuterima hati lain yang mencoba bersemayam tuk menghapus kenangan tentang kita, meski takkan pernah bisa hilang seutuhya, sebab kau dan aku adalah cerita tentang kita, dan hanya kematianlah yang bisa mengubur kenang ini menjadi cerita..
.
Naser Muhammad
Bunyu Island...

No comments:

Post a Comment