Mawar kembali tersenyum, setelah hujan November kembali menetes mengisyaratkan kehidupan. Sang surya pagi ini, masih enggan terbangun dari peraduannya. siang telah jauh meninggalkan pagi namun awan masih belum beranjak dari matahari, menyelimutinya penuh rindu, bagai sepasang kekasih yang telah lama saling menunggu.
Ingat waktu itu, kala kita menerobos hujan yang mengguyur tubuh, tertawa riang penuh bahagiah, hilanglah segala bentuk nestapa, entah mengapa bersamamu aku bahagiah. Ah, Kita bukan siapa-siapa bukan?
Kita hanya bahagiah saat bersama, tertawa, bercanda tak ada cinta antara kita bukan? Entah mengapa kita selalu bersama? sering kali bingung saat ditanya tentang kamu.
Hadirmu membuatku bahagiah, ketiadaanmu buatku menjadi jasad tanpa nyawa. Tapi kita ini apa, kita bukan sepasang kekasih bukan?
Mungkin kesamaan yang menyatukan kita. Saat kau dengan kekasihmu, dan aku dengan kekasihku harus saling menjauh karna kisah cinta yang sembilu. Kita bertemu di gerimis tahun lalu, bercerita tentang rindu. Seakan kita telah lama saling bertemu, berbagi payung menerobos gerimis dengan rasa yang tak menentu.
Jujur aku punya rasa, ingin menggenggam tanganmu namun malu-malu, ingin kuisyarakan cinta yang masih tersipu, sembari mengucapkan padamu satu kata baru. "Sudikah kah kau jika aku menghapus bekas kecupannya di keningmu, dengan kecupku."
.
Naser Muhammad
26 November 2016
Bunyu Island
No comments:
Post a Comment