Saturday, November 26, 2016

PURE CLOUDED YELLOW

Setiap ku membuka mata engkaulah yang pertama kali kulihat, pun engkau juga yang terakhir kali kulihat saat mata ini terpejam. Dan aku bahagiah bersamamu.

Kau masih menggeliat diatas pembaringanmu saat kudaratkan kecupan mesra tepat di keningmu, dan lamat-lamat kau terbangun dari pembaringan sembari memelukku, membaringkanku, disisimu dan membalas kecup itu.

Bak Sang Camellia kau tersenyum mesra, tanpa kata, anggun, bak callistemon laevis, berwibawa bagai vitex trifolia. sepatah kata yang kau ucapkan bak gesekan biola dan klarinet riuh rendah penuh seni nan mesra.

Rasanya tak ingin beranjak dari pelukmu, medekap selamanya dalam rangkulmu, tertidur disana untuk selamanya dalam jangkaumu. Tak ingin berlama-lama terjauh darimu, walau sedetik bagai telah terpisah oleh ruang dan waktu.

Aku dipelukmu bagai dendrobium melekat tak ingin terpisah. bagai buga dan Sang Papilio blumei atau Danube clouded yellow yang tak bisa dipisahkan selamanya.

Pagi ini saat pure clouded yellow bertengger anggun diatas lengan azalea aku pun bertengger dalam lenganmu dan tak ingin beranjak pergi...


.
Naser Muhammad
27 November 2016
Bunyu Island

No comments:

Post a Comment