GNH ibarat senjata yang sudah lama kita miliki, tapi kita tidak bisa memakainya saat dibutuhkan. Akibat karena kita lalai dalam merutinkannya.
Mengapa, karena kecakapan memakai senjata harus melewati latihan, atau tadrib yang panjang. Agar bisa dipakai secara otomatis, untuk mempertahankan diri.
Jika kita tidak terbiasa memakainya, maka wajar jika kemudian kita gagap di saat kita bertemu dengan musuh. Sebab selama ini kita abai melatih diri menggunakannya.
Wabah virus yang hari ini menyerbu kita tanpa ampun, seharusnya GNH bisa menjadi senjata yang ampuh untuk membentengi diri dari ancaman bahaya.
1. *SHALAT MALAM*
ﺇِﻥَّ ﻓِﻲ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻟَﺴَﺎﻋَـﺔً، ﻻَ ﻳُﻮَﺍﻓِﻘُﻬَﺎ ﺭَﺟُـﻞٌ ﻣُﺴْﻠِﻢٌ ﻳَﺴْﺄَﻝُ ﺍﻟﻠﻪَ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺍْﻵﺧِﺮَﺓِ ﺇِﻻَّ ﺃَﻋْﻄَﺎﻩُ ﺇِﻳَّﺎﻩُ، ﻭَﺫَﻟِﻚَ ﻛُﻞَّ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ .
“Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam.” [HR. Muslim]
عن بِلالٍ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قال: «عليكُمْ بِقيامِ اللَّـيْـلِ؛ فإِنَّـهُ دَأبُ الصَّالِحينَ قَبلكُم، وإِنَّ قِيامَ اللَّيلِ قُربَـةٌ إلى اللهِ، ومَنْهاةٌ عنِ الإِثْمِ، وتكفِيرٌ للسَّيِّـئاتِ، ومَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عنِ الجَسَدِ». [رواه الترمذي وغيره].
“Hendaklah kalian mendirikan shalat malam, sesungguhnya ia adalah kebiasaan orang-orang Shalih sebelum kamu. Dan sesungguhnya shalat malam akan mendekatkanmu kepada Allah, memeliharamu dari dosa, menghapus keburukan dan *menjauhkan penyakit dari badan*.” (HR. Tirmidzi)
أَلاَ إِنَّ اللهَ يَضْحَكُ إِلَى رَجُلَيْنِ: رَجُلٌ قَـامَ فِيْ لَيْلَةٍ بَارِدَةٍ مِنْ فِرَاشِهِ وَلِحَافِهِ وَدِثَارِهِ، فَتَوَضَّأَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ، فَيَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لِمَلاَئِكَتِهِ: مَا حَمَلَ عَـبْدِيْ هَذَا عَلَى مَا صَنَعَ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: رَبُّنَا رَجَاءً مَا عِنْدَكَ وَشَفَقَةً مِمَّا عِنْدَكَ، فَيَقُوْلُ: فَإِنِّي قَدْ أَعْطَيْتُهُ مَا رَجَا وَأَمَّنْتُهُ مِمَّا يُخَافُ.
“Ketahuilah, sesungguhnya Allah tertawa terhadap dua orang laki-laki: Seseorang yang bangun pada malam yang dingin dari ranjang dan selimutnya, lalu ia berwudhu’ dan melakukan shalat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada para Malaikat-Nya, ‘Apa yang mendorong hamba-Ku melakukan ini?’ Mereka menjawab, ‘Wahai Rabb kami, ia melakukan ini karena mengharap apa yang ada di sisi-Mu dan takut dari apa yang ada di sisi-Mu pula.’ Allah berfirman, *‘Sesungguhnya Aku telah memberikan kepadanya apa yang ia harapkan dan memberikan rasa aman dari apa yang ia takutkan."*
2. *BACA ALQUR'AN*
ﻭَﻧُﻨَﺰّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺂﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟّﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﻻَ ﻳَﺰِﻳﺪُ ﺍﻟﻈّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﺇَﻻّ ﺧَﺴَﺎﺭﺍً
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang *menjadi penawar* dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (QS. Al-Israa’: 82).
Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqith menjelaskan bahwa maksud obat dalam ayat ini adalah obat untuk penyakit fisik dan jiwa. Beliau berkata,
ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺎﺀٌ ﻳَﺸْﻤَﻞُ ﻛَﻮْﻧَﻪُ ﺷِﻔَﺎﺀً ﻟِﻠْﻘَﻠْﺐِ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮَﺍﺿِﻪِ ; ﻛَﺎﻟﺸَّﻚِّ ﻭَﺍﻟﻨِّﻔَﺎﻕِ ﻭَﻏَﻴْﺮِ ﺫَﻟِﻚَ ، ﻭَﻛَﻮْﻧَﻪُ ﺷِﻔَﺎﺀً ﻟِﻠْﺄَﺟْﺴَﺎﻡِ ﺇِﺫَﺍ ﺭُﻗِﻲَ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺑِﻪِ ، ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺪُﻝُّ ﻟَﻪُ ﻗِﺼَّﺔُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺭَﻗَﻰ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﺍﻟﻠَّﺪِﻳﻎَ ﺑِﺎﻟْﻔَﺎﺗِﺤَﺔِ ، ﻭَﻫِﻲَ ﺻَﺤِﻴﺤَﺔٌ ﻣَﺸْﻬُﻮﺭَﺓٌ
“Obat yang mencakup obat bagi penyakit hati/jiwa, seperti keraguan, kemunafikan, dan perkara lainnya. *Bisa menjadi obat bagi jasmani jika dilakukan ruqyah kepada orang yang sakit.* Sebagaimana kisah seseorang yang terkena sengatan kalajengking diruqyah dengan membacakan Al-Fatihah. Ini adalah kisah yang shahih dan masyhur” (Tafsir Adhwaul Bayan).
3. *WIRID PAGI, PETANG DAN MALAM*
Dalam tawajjuhat hal 37 terbitan DPP Hidayatullah tertera doa, yang dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan do’a ini di pagi hari dan petang. Doa itu adalah,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ العافِيَـةَ فـي الدُّنيا والآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ العَفْوَ والعافِيَـةَ فـي دِيني ودُنْـيايَ وأَهْلِي ومالِي، اللَّهُمَّ اسْتُـرْ عَوْراتِي، وآمِنْ رَوْعاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِـي مِنْ بَـيْنِ يَدَيَّ، ومِنْ خَلْفِي، وعَنْ يَمِيـنِـي، وعَنْ شِمالِي، ومِنْ فَوْقِي، وأَعُوذُ بِعَظَمَـتِكَ أَنْ أُغْتالَ مِنْ تَحْتِـي». [رواه أحمد وغيره].
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu keselamatan dalama agama, dunia,keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak terjatuh. (HR. Ahmad)
Dan di kitab yang sama di halman 38 ada zikir yang barangsiapa yang membaca zikir ini sebanyak 3 kali di pagi hari, maka tidak akan ada marabahaya yang akan memudaratkannya hingga sore hari. Dan barangsiapa yang membaca zikir ini sebanyak 3 kali di sore hari, maka tidak akan ada marabahaya yang akan memudaratkannya hingga pagi hari. Zikir itu adalah,
بِسْمِ اللَّهِ الذي لا يَـضُرُّ مع اسْمِهِ شَيءٌ في الأرضِ ولا في السَّماءِ وهُوَ السَّميعُ العَليمُ
Artinya : “Dengan nama Allah yang tidak akan berbahaya dengan nama-Nya segala sesuatu di langit dan bumi, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (HR. Abu Dawud, At Turmuzi dan Ibnu Majah).
4. *SHALAT WAJIB DAN SUNNAH RAWATIB*
Shalat merupakan penyejuk hati, penghibur dan penenang jiwa. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
حُبِّبَ إِلَيَّ مِنَ الدُّنْيَا النِّسَاءُ وَالطِّيبُ، وَجُعِلَ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ
“Dijadikan kesenanganku dari dunia berupa wanita dan minyak wangi. Dan dijadikanlah penyejuk hatiku dalam ibadah shalat.” (HR. An-Nasa’i no. 3391 dan Ahmad 3: 128, shahih)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
قُمْ يَا بِلَالُ فَأَرِحْنَا بِالصَّلَاةِ
“Wahai Bilal, berdirilah. Nyamankanlah kami dengan mendirikan shalat.” (HR. Abu Dawud no. 4985, shahih)
Allah Ta’ala berfirman,
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS. Al-Baqarah [2]: 45)
Diriwayatkan dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ، صَلَّى
“Dulu jika ada perkara yang menyusahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau mendirikan shalat.” (HR. Abu Dawud no. 1420, hadits hasan)
5. *INFAQ DAN SEDEKAH*
صباح الإنفاق إن للصدقة تأثيرا عجيبا في دفع البلاء،ودفع العين وشر الحاسد..ولو لم يكن في ذلك إلا تجارب الأمم قديما وحديثا لكفى به. ابن القيم
Salah satu pengaruh besar sedekah kata Ibnul qayyim adalah,
"Sedekah itu memberikan pengaruh yang ajaib dalam mencegah bala, menangkal ‘ain dan juga keburukan hasad. Andaikan itu bukan karena sedekah, sungguh kejadian-kejadian yang terjadi pada umat-umat terdahulu dan sekarang sudah cukup menjadi bukti".
Senada dengan sabda Nabi saw,
الصدقة تسُدُّ سبعين بابا من السوء
“Sedekah menutup 70 pintu keburukan.” (HR. Thabrani).
Kedua, sedekah sebagai obat dan penyembuh dari penyakit. Nabi saw. bersabda;
داووا مرضاكم بالصدقة
“Sembuhkanlah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” (HR. Al-Dailami).
6. *DAKWAH FARDIYAH*
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ أَنْجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُوا بِعَذَابٍ بَئِيسٍ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ
Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka kami menyelamatkan orang-orang yang mencegah perbuatan jahat dan kami timpakan kepada orang yang berbuat dzalim siksaan yang keras disebabkan mereka selalu berbuat fasik” [al-A’raf :165].
Mengenai ayat ini Syaikh as-Sa’di rahimahullah berkata dalam tafsirnya,
“Ini adalah sunnatullah (hukum Allah Azza wa Jalla ) bagi para hamba-Nya, bahwa orang-orang yang memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang kemungkaran akan selamat ketika musibah menimpa. ” (Taisîrul Karîm ar-Rahmân hlm. 307)
Karenanya saat wabah menghantam Syam dan Hijaz, Imam Ibnu Katsir Rahimahullah berkata,
كثرت الأمراض بالحمى والطاعون، في العراق والحجاز والشام، وماتت الوحوش في البرازي والبهائم، وهاجت ريح سوداء وتساقطت الأشجار.
فأمر الخليفة المقتدي بأمر الله، بتجديد الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر، وكسر آلات الملاهي، فانجلى الطاعون وذهبت الأمراض.
_"Saat itu banyak penyakit demam dan *wabah* di Irak, Hijaz dan Syam. *Hewan-hewan liar mati* di berbagai tempat terbuka dan begitu pula hewan ternak mati, angin hitam bertiup kencang dan *pohon-pohon bertumbangan.*_
_Maka *Khalifah Al Muqtadi Biamrillah* memerintahkan untuk menggalakkan *amar ma'ruf nahi mungkar* dan *menghancurkan alat-alat musik,* maka akhirnya *wabah penyakit itu hilang dan penyakit-penyakitnya pun sirna."*_
_Al Bidayah wan Nihayah karya Ibnu Katsir (16/93)_
Perhatikanlah sabda Rasulullah dalam haditsnya,
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنْ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوْشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْ عِنْدِهِ ثُمَّ لَتَدْعُنَّهُ فَلاَ يَسْتَجِيْبُ لَكُمْ
Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, hendaknya kalian betul-betul melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar atau (jika kalian tidak melaksanakan hal itu) maka sungguh Allah akan mengirim kepada kalian siksa dari-Nya kemudian kalian berdoa kepada-Nya (agar supaya dihindarkan dari siksa tersebut) akan tetapi Allah Azza wa Jalla tidak mengabulkan do’a kalian. [HR Ahmad dan at-Tirmidzi dan dihasankan oleh al-Albâni dalam Shahîhul Jâmi’]
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat dengan lisan Dâwud dan Isa putera Maryam. Hal itu disebabkan mereka durhaka dan selalu melampauhi batas. Mereka satu sama lain senantiasa tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat, sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. [al-Mâidah/5:78-79]
Mari kembali berlatih merutinkannya, agar diri kita tidak lagi gugup memakainya saat musuh tiba.
**GNH SENJATA MENGHADAPI CORONA*
Naser Muhammad
GNH ibarat senjata yang sudah lama kita miliki, tapi kita tidak bisa memakainya saat dibutuhkan. Akibat karena kita lalai dalam merutinkannya.
Mengapa, karena kecakapan memakai senjata harus melewati latihan, atau tadrib yang panjang. Agar bisa dipakai secara otomatis, untuk mempertahankan diri.
Jika kita tidak terbiasa memakainya, maka wajar jika kemudian kita gagap di saat kita bertemu dengan musuh. Sebab selama ini kita abai melatih diri menggunakannya.
Wabah virus yang hari ini menyerbu kita tanpa ampun, seharusnya GNH bisa menjadi senjata yang ampuh untuk membentengi diri dari ancaman bahaya.
1. *SHALAT MALAM*
ﺇِﻥَّ ﻓِﻲ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻟَﺴَﺎﻋَـﺔً، ﻻَ ﻳُﻮَﺍﻓِﻘُﻬَﺎ ﺭَﺟُـﻞٌ ﻣُﺴْﻠِﻢٌ ﻳَﺴْﺄَﻝُ ﺍﻟﻠﻪَ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺍْﻵﺧِﺮَﺓِ ﺇِﻻَّ ﺃَﻋْﻄَﺎﻩُ ﺇِﻳَّﺎﻩُ، ﻭَﺫَﻟِﻚَ ﻛُﻞَّ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ .
“Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam.” [HR. Muslim]
عن بِلالٍ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قال: «عليكُمْ بِقيامِ اللَّـيْـلِ؛ فإِنَّـهُ دَأبُ الصَّالِحينَ قَبلكُم، وإِنَّ قِيامَ اللَّيلِ قُربَـةٌ إلى اللهِ، ومَنْهاةٌ عنِ الإِثْمِ، وتكفِيرٌ للسَّيِّـئاتِ، ومَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عنِ الجَسَدِ». [رواه الترمذي وغيره].
“Hendaklah kalian mendirikan shalat malam, sesungguhnya ia adalah kebiasaan orang-orang Shalih sebelum kamu. Dan sesungguhnya shalat malam akan mendekatkanmu kepada Allah, memeliharamu dari dosa, menghapus keburukan dan *menjauhkan penyakit dari badan*.” (HR. Tirmidzi)
أَلاَ إِنَّ اللهَ يَضْحَكُ إِلَى رَجُلَيْنِ: رَجُلٌ قَـامَ فِيْ لَيْلَةٍ بَارِدَةٍ مِنْ فِرَاشِهِ وَلِحَافِهِ وَدِثَارِهِ، فَتَوَضَّأَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ، فَيَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لِمَلاَئِكَتِهِ: مَا حَمَلَ عَـبْدِيْ هَذَا عَلَى مَا صَنَعَ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: رَبُّنَا رَجَاءً مَا عِنْدَكَ وَشَفَقَةً مِمَّا عِنْدَكَ، فَيَقُوْلُ: فَإِنِّي قَدْ أَعْطَيْتُهُ مَا رَجَا وَأَمَّنْتُهُ مِمَّا يُخَافُ.
“Ketahuilah, sesungguhnya Allah tertawa terhadap dua orang laki-laki: Seseorang yang bangun pada malam yang dingin dari ranjang dan selimutnya, lalu ia berwudhu’ dan melakukan shalat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada para Malaikat-Nya, ‘Apa yang mendorong hamba-Ku melakukan ini?’ Mereka menjawab, ‘Wahai Rabb kami, ia melakukan ini karena mengharap apa yang ada di sisi-Mu dan takut dari apa yang ada di sisi-Mu pula.’ Allah berfirman, *‘Sesungguhnya Aku telah memberikan kepadanya apa yang ia harapkan dan memberikan rasa aman dari apa yang ia takutkan."*
2. *BACA ALQUR'AN*
ﻭَﻧُﻨَﺰّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺂﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟّﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﻻَ ﻳَﺰِﻳﺪُ ﺍﻟﻈّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﺇَﻻّ ﺧَﺴَﺎﺭﺍً
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang *menjadi penawar* dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (QS. Al-Israa’: 82).
Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqith menjelaskan bahwa maksud obat dalam ayat ini adalah obat untuk penyakit fisik dan jiwa. Beliau berkata,
ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺎﺀٌ ﻳَﺸْﻤَﻞُ ﻛَﻮْﻧَﻪُ ﺷِﻔَﺎﺀً ﻟِﻠْﻘَﻠْﺐِ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮَﺍﺿِﻪِ ; ﻛَﺎﻟﺸَّﻚِّ ﻭَﺍﻟﻨِّﻔَﺎﻕِ ﻭَﻏَﻴْﺮِ ﺫَﻟِﻚَ ، ﻭَﻛَﻮْﻧَﻪُ ﺷِﻔَﺎﺀً ﻟِﻠْﺄَﺟْﺴَﺎﻡِ ﺇِﺫَﺍ ﺭُﻗِﻲَ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺑِﻪِ ، ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺪُﻝُّ ﻟَﻪُ ﻗِﺼَّﺔُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺭَﻗَﻰ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﺍﻟﻠَّﺪِﻳﻎَ ﺑِﺎﻟْﻔَﺎﺗِﺤَﺔِ ، ﻭَﻫِﻲَ ﺻَﺤِﻴﺤَﺔٌ ﻣَﺸْﻬُﻮﺭَﺓٌ
“Obat yang mencakup obat bagi penyakit hati/jiwa, seperti keraguan, kemunafikan, dan perkara lainnya. *Bisa menjadi obat bagi jasmani jika dilakukan ruqyah kepada orang yang sakit.* Sebagaimana kisah seseorang yang terkena sengatan kalajengking diruqyah dengan membacakan Al-Fatihah. Ini adalah kisah yang shahih dan masyhur” (Tafsir Adhwaul Bayan).
3. *WIRID PAGI, PETANG DAN MALAM*
Dalam tawajjuhat hal 37 terbitan DPP Hidayatullah tertera doa, yang dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan do’a ini di pagi hari dan petang. Doa itu adalah,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ العافِيَـةَ فـي الدُّنيا والآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ العَفْوَ والعافِيَـةَ فـي دِيني ودُنْـيايَ وأَهْلِي ومالِي، اللَّهُمَّ اسْتُـرْ عَوْراتِي، وآمِنْ رَوْعاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِـي مِنْ بَـيْنِ يَدَيَّ، ومِنْ خَلْفِي، وعَنْ يَمِيـنِـي، وعَنْ شِمالِي، ومِنْ فَوْقِي، وأَعُوذُ بِعَظَمَـتِكَ أَنْ أُغْتالَ مِنْ تَحْتِـي». [رواه أحمد وغيره].
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu keselamatan dalama agama, dunia,keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak terjatuh. (HR. Ahmad)
Dan di kitab yang sama di halman 38 ada zikir yang barangsiapa yang membaca zikir ini sebanyak 3 kali di pagi hari, maka tidak akan ada marabahaya yang akan memudaratkannya hingga sore hari. Dan barangsiapa yang membaca zikir ini sebanyak 3 kali di sore hari, maka tidak akan ada marabahaya yang akan memudaratkannya hingga pagi hari. Zikir itu adalah,
بِسْمِ اللَّهِ الذي لا يَـضُرُّ مع اسْمِهِ شَيءٌ في الأرضِ ولا في السَّماءِ وهُوَ السَّميعُ العَليمُ
Artinya : “Dengan nama Allah yang tidak akan berbahaya dengan nama-Nya segala sesuatu di langit dan bumi, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (HR. Abu Dawud, At Turmuzi dan Ibnu Majah).
4. *SHALAT WAJIB DAN SUNNAH RAWATIB*
Shalat merupakan penyejuk hati, penghibur dan penenang jiwa. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
حُبِّبَ إِلَيَّ مِنَ الدُّنْيَا النِّسَاءُ وَالطِّيبُ، وَجُعِلَ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ
“Dijadikan kesenanganku dari dunia berupa wanita dan minyak wangi. Dan dijadikanlah penyejuk hatiku dalam ibadah shalat.” (HR. An-Nasa’i no. 3391 dan Ahmad 3: 128, shahih)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
قُمْ يَا بِلَالُ فَأَرِحْنَا بِالصَّلَاةِ
“Wahai Bilal, berdirilah. Nyamankanlah kami dengan mendirikan shalat.” (HR. Abu Dawud no. 4985, shahih)
Allah Ta’ala berfirman,
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS. Al-Baqarah [2]: 45)
Diriwayatkan dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ، صَلَّى
“Dulu jika ada perkara yang menyusahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau mendirikan shalat.” (HR. Abu Dawud no. 1420, hadits hasan)
5. *INFAQ DAN SEDEKAH*
صباح الإنفاق إن للصدقة تأثيرا عجيبا في دفع البلاء،ودفع العين وشر الحاسد..ولو لم يكن في ذلك إلا تجارب الأمم قديما وحديثا لكفى به. ابن القيم
Salah satu pengaruh besar sedekah kata Ibnul qayyim adalah,
"Sedekah itu memberikan pengaruh yang ajaib dalam mencegah bala, menangkal ‘ain dan juga keburukan hasad. Andaikan itu bukan karena sedekah, sungguh kejadian-kejadian yang terjadi pada umat-umat terdahulu dan sekarang sudah cukup menjadi bukti".
Senada dengan sabda Nabi saw,
الصدقة تسُدُّ سبعين بابا من السوء
“Sedekah menutup 70 pintu keburukan.” (HR. Thabrani).
Kedua, sedekah sebagai obat dan penyembuh dari penyakit. Nabi saw. bersabda;
داووا مرضاكم بالصدقة
“Sembuhkanlah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” (HR. Al-Dailami).
6. *DAKWAH FARDIYAH*
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ أَنْجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُوا بِعَذَابٍ بَئِيسٍ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ
Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka kami menyelamatkan orang-orang yang mencegah perbuatan jahat dan kami timpakan kepada orang yang berbuat dzalim siksaan yang keras disebabkan mereka selalu berbuat fasik” [al-A’raf :165].
Mengenai ayat ini Syaikh as-Sa’di rahimahullah berkata dalam tafsirnya,
“Ini adalah sunnatullah (hukum Allah Azza wa Jalla ) bagi para hamba-Nya, bahwa orang-orang yang memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang kemungkaran akan selamat ketika musibah menimpa. ” (Taisîrul Karîm ar-Rahmân hlm. 307)
Karenanya saat wabah menghantam Syam dan Hijaz, Imam Ibnu Katsir Rahimahullah berkata,
كثرت الأمراض بالحمى والطاعون، في العراق والحجاز والشام، وماتت الوحوش في البرازي والبهائم، وهاجت ريح سوداء وتساقطت الأشجار.
فأمر الخليفة المقتدي بأمر الله، بتجديد الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر، وكسر آلات الملاهي، فانجلى الطاعون وذهبت الأمراض.
_"Saat itu banyak penyakit demam dan *wabah* di Irak, Hijaz dan Syam. *Hewan-hewan liar mati* di berbagai tempat terbuka dan begitu pula hewan ternak mati, angin hitam bertiup kencang dan *pohon-pohon bertumbangan.*_
_Maka *Khalifah Al Muqtadi Biamrillah* memerintahkan untuk menggalakkan *amar ma'ruf nahi mungkar* dan *menghancurkan alat-alat musik,* maka akhirnya *wabah penyakit itu hilang dan penyakit-penyakitnya pun sirna."*_
_Al Bidayah wan Nihayah karya Ibnu Katsir (16/93)_
Perhatikanlah sabda Rasulullah dalam haditsnya,
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنْ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوْشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْ عِنْدِهِ ثُمَّ لَتَدْعُنَّهُ فَلاَ يَسْتَجِيْبُ لَكُمْ
Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, hendaknya kalian betul-betul melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar atau (jika kalian tidak melaksanakan hal itu) maka sungguh Allah akan mengirim kepada kalian siksa dari-Nya kemudian kalian berdoa kepada-Nya (agar supaya dihindarkan dari siksa tersebut) akan tetapi Allah Azza wa Jalla tidak mengabulkan do’a kalian. [HR Ahmad dan at-Tirmidzi dan dihasankan oleh al-Albâni dalam Shahîhul Jâmi’]
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat dengan lisan Dâwud dan Isa putera Maryam. Hal itu disebabkan mereka durhaka dan selalu melampauhi batas. Mereka satu sama lain senantiasa tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat, sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. [al-Mâidah/5:78-79]
Mari kembali berlatih merutinkannya, agar diri kita tidak lagi gugup memakainya saat musuh tiba.
No comments:
Post a Comment