Monday, September 5, 2016

MEMBACA PINTU KEJAYAAN YANG TERABAIKAN Part 2

Oleh Naser Muhammad
#SarapanKataKMO02

Membaca sesungguhnya merupakan sesuatu yang tak kalah menarik dengan aktivitas lain, yang digunakan untuk meredam kejenuhan dan mengisi waktu luang. Hanya saja, nampaknya aktifitas membaca masih dibayangi oleh rasa terpaksa bukan menikmati.

Ini bisa disebabkan karena selama ini, membaca memang bukanlah  merupakan satu kebiasaan yang disenangi. Membaca hanya karena “terpaksa” bukan karena ingin mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk menunjang kehidupan.

Dengan kesukaan membaca maka niscaya akan memunculkan pemahaman baru. Makin banyak yang dikecap, maka makin banyak pula yang dirasakan. Makin banyak buku yang dibaca maka makin banyak pula informasi yang diketahui. Asal suka belajar, berarti suka membaca. Pikiran sederhananya, tak mungkin orang yang mau belajar tak suka membaca. Karena dengan kesukaan membaca itu membawa cakrawala baru.

Awal memasuki dunia sekolah dan diawal-awal seorang anak baru mengenal huruf demi huruf maka saat itu membaca menjadi satu bagian penting dalam aktivitas sehari-hari dan sangat menyenangkan.
Namun lambat laun seiring perputaran waktu anak mulai jenuh dan bosan dengan aktifitas itu sebab membaca menjadi "beban" dan sama sekali bukan pelarian yang menyenangkan.

Kita bagaimanapun sesungguhnya tidak pernah bisa lepas dari kegiatan membaca, sebab segala informasi dari luar harus diserap agar bisa peka terhadap apa saja yang diri ini butuhkan agar terus bisa berjalan seiring dengan tuntutan zaman.

Luar biasanya hari ini, saat disuguhkan dengan buku bacaan, banyak dari kita beralasan tidak suka baca, cepat ngantuk, malas, bosan, suka menunda dan berbagai alasan lain yang dimiliki oleh banyak orang di sekeliling kita. Tapi, banyak juga yang bisa menghabisakan waktu berjam-jam untuk membaca. Apa masalah sesungguhnya?

Hari ini kita berada di dunia gadget. dimana buku telah digantikan oleh layar setiap hari kita melihat kepala yang menunduk dijalanan khusyuk membaca status teman, curhat orang lain, chating dengan teman, membaca berita terbaru, dan berbagai kegiatan membaca lainnya.

Sebetulnya tidak banyak perbedaan antara isi buku dan gadget yang tengah berada dalam genggaman toh keduanya sama-sama harus melakukan proses membaca. Hanya saja dewasa ini banyak dari kita menolak untuk membaca buku daripada harus membaca tulisan di gadget, meskipun kita tahu dengan membaca dari buku akan memberikan manfaat yang jauh lebih melimpah daripada gadget dari sisi positif-negatif.

Maka siapapun kita mau-tidak-mau-harus banyak membaca. Dari membaca itulah kita menyerap segala bentuk ilmu pengetahuan dan terus belajar. Anehlah rasanya jikalau ada seorang mengaku penulis atau mengaku sebagai seorang guru, tapi tak suka membaca. Apa yang bisa ditulis dan diajarkan jika tak membaca? Menulis itu berbagi. Apa yang dibagi kalau tak punya sesuatu yang bisa untuk dibagi?

Untuk menjawab segala macam pertanyaan dari peliknya kehidupan maka butuh reverensi yang berjubel, dan hal itu bisa didapat lewat budaya membaca sebab disanalah solusinya diletakkan. Maka membacalah, karna kebutuhan diri dan kebahagiaan hati bukan keterpaksaan dan emosi.

BERSAMBUNG 👉
Baca juga MEMBACA PINTU KEJAYAAN YANG TERABAIKAN Part 3 http://nasermuhammad.blogspot.com/2016/09/membaca-pintu-kejayaan-yang-terabaikan_6.html
.
#1000penulismuda
#KMOIndonesia
nasermuhammad.blogspot.com
06.09.2016 Bunyu Island

No comments:

Post a Comment