Guru itu pahlawan tanpa tanda jasa, kita sepakat itu. Frasa itu menunjukkan bahwa pengorbanan seorang guru itu tak bisa di ganjar dengan nominal angka.
Karenanya sudah sepantasnya untuk setiap orang, harus punya penghormatan kepada guru apa pun strata sosialnya.
Guru adalah peletak batu pertama pengetahuan dalam lingkungan sekolah, tempat dimana seorang murid mengenal dari mana dan hendak kemana itulah mengapa ada mahfuzat yang mengatakan
لَوْ لاَ اْلمُرَبِّيْ مَا عَرَفْتُ رَبِّيْ
“Jika bukan kerna guruku, mana mungkin daku dapat mengenal akan tuhanku."
Tulisan ini sesungguhnya tidak punya maksud lain kecuali saling mengingatkan bahwa guru patut dihormati.
Kelalalaian seorang guru perlu dilihat dan ditimbang dengan adil. Sangat benar jika kita katakan bahwa guru juga bisa bersalah dan bisa juga dihukum, sepakat.
Guru adalah manusia, dengan sifat kemanusiaanya. Guru sangat bisa salah pun bisa lalai. Namun tidak sepantasnya dihukum layaknya menghukum pencuri ayam. Sedang banyak yang nampaknya salah, bahkan dengan kesalahan yang di sengaja, tapi hukumannya hanya piknik di penjara.
Kontrasnya hukuman orang yang tidak sengaja melakukan kesalahan, dengan orang yang sengaja melakukan kesalahan di negri ini amat sangat terang kelihatan.
Ada seorang koruptor yang digiring dengan senyuman, tak ada raut wajah penyesalan bahkan ia sempat melambaikan tangan.
Sedang ada beberapa guru, yang tertunduk lesu, tak mampu mengangkat dagu dan merasa sangat malu.
Keduanya sama-sama bersalah namun cara hukum memperlakukan mereka amat berbeda, ternyata guru di negri ini lebih rendah dari koruptor.
Baru saja berlalu ada komisioner KPU yang ditangkap bukan hanya lalai tapi dengan sengaja melakukan sesuatu. Bahkan punya niat yang serius melakukan hal itu.
Akibat dari kesalahannya nyawa yang melayang karena kelalain itu sekitar 527 pada data kemenkes.
Berbeda perlakuan dengan guru yang karna kelalaiannya ia harus menerima perlakuan yang sangat tidak hormat.
Begitu tega mereka menggundul pahlawan tanpa tanda jasa itu, lalu diarak tanpa alas kaki layaknya maling motor yang ketangkap basah oleh massa tengah melakukan aksinya.
Bahkan berkali-kali di headline sebagai kabar yang sangat menggemparkan, padahal itu adalah kesalahan yang sama sekali tidak disengaja.
Sekali lagi hormatilah guru, perlakukanlah mereka dengan manusiawi. Tegakkanlah hukum, tapi jangan bunuh etika dan keadilan.
Setidaknya jika tidak mampu membalas jasanya, jangan jatuhkan kehormatannya.
NASER MUHAMMAD
No comments:
Post a Comment