Tahukah engkau siapa penulis dari buku Mizan al-‘Amal, al-‘Iqtisad fi al-I’tiqad, Mahkan Naza fi al-Manthiq, al-Musfazhiri fi al-Rad ‘ala al-Batiniyyah, Hujjat al-Haq, Qawasim al-Batiniyyah, Jawab Mafsal al-Khilaf, al-Durj al-Marqum bi al-Jadawil, Mi’yar al-‘Ilmi, Mi’yar al-‘Uqul, Maqasid al-Falasifah,Tahafut al-Falasifah, al-Mankhul fi al-Ushul, al-Basit, al-Wasit, al-Wajiz, Khulasaf al-Mukhtasar, Qawa’id al-Qawa’id, ‘Aqaid al-Sughra, Ma’khaz al-Khilaf, Lubnab al-Nazar, Tahsin al-Ma’khadh, al-Mabadi wa al-Ghayat, Muqaddamat al-Qiyas, Shifa al-Ghali/’Alil fi al-Qiyas wa al-Ta’wil, al-Lubab al-Muntakhal fi al-Jidal dan Ithbat al-Nazar, Al-Risalah al-Qudsiyyah, Ihya ‘Ulum al-Din, al-Rad al-Jami’ li Ilahiyat Isa bi Sharih al-Injil, Kimiya al-Sa’adah, al-Maqasad al-Asna fi Asma’ Allah al-Husna, al-Madnun bihi ‘ala Ghair Ahlih, al-Tibr al-Masbuk fi Nasihat al-Muluk, Bidayat al-Hidayah, Mafsal al-Khilaf fi Usul al-Din, Jawahir Al-Qur’an, al-Arba’in fi Usul al-Din, Asrar al-Ittiba’ al-Sunnah, al-Qistas al-Mustaqim, Asrar Mu’amalat al-Din, Faysal al-Tafriqah bayn al-Islam wa al-Zanadiqah, al-Munqiz min al-Dhalal, Qanun al-Ta’wil, al-Risalah al-Laduniyyah, al-Hikmah fi Makhluqat Allah, al-Mustasfa fi ‘ilmi al-Ushul, al-‘Imla ‘an Mushkil al-Ihya, Ma’arij al-Quds, Misykat al-Anwar, al-Darurah al-Fakhirah fi Kasyf ‘Ulum al-Akhirah, Mi’raj al-Saliqin, Tabliis Iblis, Ayyuha al-Walad, Kitab al-Akhlaq al-Abrar wa al-Najah min al-Shar, al-Gayah al-Quswa, Iljam al-‘Awam ‘an ‘Ilm al-Kalam dan Minhaj al-‘Abidin.
Semua kitab itu ditulis oleh satu orang yang bernama Imam Al ghazali, karya itu lahir jauh sebelum kertas dan pena semudah hari ini dicari. Namun karya mereka abadi dalam kebermanfaatan.
Bergidik rasanya membayangkan berapa banyak karya yang bisa beliau buat andai ia hidup sezaman dengan kita saat akses ilmu dan kertas berkelimpahan.
Setiap mereka nampaknya, memiliki motivasi yang sangat tinggi. Sehingga dapat melampaui keterbatasan mereka.
Jika tidak, apa sesungguhnya yang membuat Muhammad ibnu Jarir Ath Thobari (wafat: 310 H), penulis kitab Jaami’ul Bayan ‘an Ta’wilil Ayil Qur’an menulis dalam sehari 40 lembar. Kira-kira beliau seumur hidupnya telah menulis kurang lebih 584.000 lembar.
Apa motivasi Imam Abul Wafa’ ‘Ali bin ‘Aqil Al Hambali Al Baghdadi (wafat: 513 H) –manusia tercerdas di jagad raya kata Ibnu Taimiyah-, beliau menulis kitab Al Funun dalam 800 jilid, di mana di dalamnya berisi pembahasan tafsir, fikih, nahwu, ilmu bahasa, sya’ir, tarikh, hikayat dan bahasan lainnya.
Bagaimana pula dengan Imam Abu Hatim Ar Rozi yang telah menulis kitab musnad dalam 1000 juz.
Bahkan Ibnul Jauzi (Abul Faroj ‘Abdurrahman bin ‘Ali bin Muhammad Al Jauzi, wafat: 597 H), murid dari Ibnu ‘Aqil, beliau telah menulis 2.000 jilid buku dan buku yang beliau pernah baca adalah 20.000 jilid.
Adzhabi sampai-sampai mengatakan perihal Ibnul Jauzi bahwa tidak ada yang semisal beliau dalam berkarya.
Menulis itu salah satu amal jariah selama ada yang mengambil manfaat dari tulisan yang kita sebarkan.
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara, yaitu: sedekah jariyah, *ilmu yang bermanfaat* dan doa anak yang saleh.” (HR. Muslim no. 1631).
Syahdan Imam Ahmad bin Hambal pernah memotivasi dirinya dengan mengatakan *Ma'al hibral ilal maqbarah* bersamalah dengan pena sampai keperistirahatan (liang lahat).
Karenanya tulis apa saja yang kamu pikirkan, kamu rasakan, kamu renungkan, tulis ilmu yang baru kamu reguk, kamu pahami, kamu cerna, segala kebenaran yang kamu yakini, ide yang terlintas, inspirasi yang memebekas.
Tuliskan semuanya, karena ruang ingatan sangat terbatas, apa yang terucap akan segera lenyap, apa yang terpikir tak lama akan menyingkir, apa yang di dapat tak lama akan senyap.
Maka ikatlah ilmumu, idemu, hasil renunganmu dengan menulisnya.
Setelah itu, pilihlah mana sekiranya diantara tulisan itu yang bermanfaat bagi sesama, maka tebarlah. Semoga dengan itu kita akan mendapatkan lebih banyak lagi kebaikan...
أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ أَنْفَعَهُمْ لِلنَّاسِ
“Manusia yang paling dicintai di sisi Allah adalah yang banyak memberikan kemanfaatan bagi orang lain.” (HR. Thobroni dalam Mu’jam Al Kabir, 12: 453).
NASER MUHAMMAD
No comments:
Post a Comment