Suatu kali hujan deras mengguyur, jalanan mulai becek tetiba waktu shalat masuk, muadzin pun mengumandangkan azan.
Namun aneh karena azan itu tak seperti biasanya. Kalimat hayya alassaholahnya telah berganti menjadi As Shalaatu fir Rihaal (sholatlah di rumah masing-masing).
Kejadian itu bukan di negara ini, tapi terjadi di zaman para sahabat Nabi, kejadiannya di rekam dalam sebuah hadits,
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ، عَنْ أَيُّوبَ، وَعَبْدِ الْحَمِيدِ، صَاحِبِ الزِّيَادِيِّ وَعَاصِمٍ الأَحْوَلِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ قَالَ خَطَبَنَا ابْنُ عَبَّاسٍ فِي يَوْمٍ رَدْغٍ، فَلَمَّا بَلَغَ الْمُؤَذِّنُ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ. فَأَمَرَهُ أَنْ يُنَادِيَ الصَّلاَةُ فِي الرِّحَالِ. فَنَظَرَ الْقَوْمُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ فَقَالَ فَعَلَ هَذَا مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْهُ وَإِنَّهَا عَزْمَةٌ.
Seperti dinarasikan `Abdullah bin Al-Harith: "Hari itu sedang hujan dan berlumpur saat Ibnu Abbas hendak sholat bersama kami. Ketika muadzin yang mengumandangkan adzan berkata Hayyaa 'alas Salaah, Ibnu Abbas mengatakan untuk mengubahnya menjadi As Shalaatu fir Rihaal (sholatlah di rumah masing-masing). Orang-orang saling melihat dengan wajah kaget. Ibnu Abbas berkata, hal ini pernah dilakukan di masa orang yang lebih baik dibanding diriku ( Rasulullah) dan ini terbukti." (HR Bukhari).
Mungkin jika itu terjadi di negri ini entah apa reaksi kita, mungkin kah kita akan mengatakan "lebay, baru juga hujan air, belum hujan batu sudah nyuruh-nyuruh solat di rumah".
Atau "Kenapa sih, takut banget sama hujan, takut tuh sama Allah, baru hujan aja sudah ngelarang-larang orang ke masjid".
Mungkin begitulah kira-kira komentar netizen perihal himbauan tak ke masjid karena hujan, sama dengan kasus hari ini saat corona menyerang.
Padahal jika kita sadari bersama, bahwa corona lebih berbahaya dari hujan. Hujan mungkin hanya akan mencelakakan kita sendiri jika dalam perjalanan kemasjid, kemudian kaki terjerembab ke dalam kubangan lumpur.
Lalu bagaimana dengan corona apakah jika kita terpapar corona kita akan merenggang nyawa sendirian? Tidak, kita akan membuat orang lain juga terpapar bukan?
Sekarang mari berfikir, apakah hujan lebih berbahaya dari corona? Apakah air dan lumpur lebih berbahaya dari virus?
Hujan mungkin bisa membunuhmu sendirian saat engkau berjalan ke masjid lalu terjatuh ke jurang, tapi virus ini bisa membunuh orang lain tanpa engkau menyadarinya.
Jangan takut dengan pahala yang berkurang karena tak ke masjid. Karena jika engkau selama ini konsisten menjalankan shalat lima waktu saat engkau tak ada uzur, maka engkau akan tetap mendapatkan pahala yang sama saat engkau tak bisa melaksanakannya saat engkau ber-uzur.
Rasulullah bersabda,
وعن أبي عبدِ اللهِ جابر بن عبدِ اللهِ الأنصاريِّ رَضي اللهُ عنهما ، قَالَ : كُنَّا مَعَ النَّبيِّ في غَزَاةٍ ، فَقالَ: إِنَّ بالمدِينَةِ لَرِجَالاً ما سِرْتُمْ مَسِيراً ، وَلاَ قَطَعْتُمْ وَادِياً ، إلاَّ كَانُوا مَعَكمْ حَبَسَهُمُ الْمَرَضُ . وَفي روَايَة : إلاَّ شَرَكُوكُمْ في الأجْرِ رواهُ مسلمٌ
ورواهُ البخاريُّ عن أنسٍ، قَالَ : رَجَعْنَا مِنْ غَزْوَةِ تَبُوكَ مَعَ النَّبيِّ، فقال : إنَّ أقْواماً خَلْفَنَا بالْمَدِينَةِ مَا سَلَكْنَا شِعْبا وَلاَ وَادياً ، إلاّ وَهُمْ مَعَنَا ؛ حَبَسَهُمُ العُذْرُ
Dari Abu Abdullah Jabir Ibnu Abdullah Al Anshari radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: “Sesunguhnya di Madinah terdapat orang-orang yang kamu tidak menempuh sebuah perjalanan dan tidak melintasi sebuah lembah, melainkan mereka bersama-sama kamu. Mereka dihalangi oleh udzur sakit.” Dan dalam sebuah riwayat: “Melainkan mereka bersekutu denganmu dalam pahala.” (HR Muslim)
Alfaqir ila robbirrohim Naser Muhammad
No comments:
Post a Comment