Tuesday, April 7, 2020

CORONA DAN RAMADHAN

Ramadhan sebentar lagi akan tiba, namun dunia masih sibuk dengan isu corona, beberapa masjid bahkan sudah di tutup sementara, bukan hanya untuk solat jamaah, solat jum'at pun sudah tiada.

Khawatir itu kepastian, bukan tentang persediaan pangan hingga lebaran, ini tentang kekhusyuan menjelang Ramadhan.

Corona itu mahluk Allah, di tulis di lauhil mahfuz sana, tentang berapa banyak tubuh yang terkena, pun tentang siapa yang kan merenggang nyawa.

Berharap kiranya Allah memulangkan corona kembali ke sisi-Nya, agar Ramadhan tahun ini dibersamai dengan indah.

Tarawih seperti biasa, berbuka bersama keluarga, masjid tak sepi dari suara tilawah, tanpa dihantui oleh corona.

Banyak yang tak pernah solat jamaah, tetiba marah-marah, karena pengajian sudah tak ada, masjid pun ditutup pintunya. Padahal selama ini masjid di buka, tak pernah sekalipun berada di sana.

Jabat tangan sudah tiada, entah dengan cara apa lagi menjabat dengan hangat sesama saudara. Bahkan, cadar yang dulu di cela bagai ninja tanpa katana, akhirnya malu-malu dipuji dan dipuja.

Ramadhan sebentar lagi menyapa, tapi kehawatiran masih membuncah, akan kah mahluk kecil corona, tak membayang hingga bulan mulia.

Akankah kelezatan tarwih masih dapat dirasa, ataukah ia tinggal cerita. Akan kah tilawah masih bertalu ditelinga, lewat pengeras suara. Atau lamat-lamat hilang dari rumah Allah.

Entah apa yang kan terjadi di Ramadhan ini, semua masih teka-teki. Hanya Allah yang tau pasti, mengapa semua ini harus terjadi.

Yang pasti, mari jaga diri, dari segala yang Allah benci. Semoga Allah berkenan mengijabahi, semua doa yang dipinta walau dalam hati, agar Ramadhan tahun ini sukses dibersamai.

Ramadhan tahun ini istimewa, Allah hadirkan corona sebagai ujian bagi hambaNya, akan kah bersungguh dengan datangnya bulan Ramadhan yang mulia.

Tetaplah berdoa, agar senantiasa sehat jiwa dan raga. Semoga Allah menghindarkan kita semua dari mara bahaya, disampaikan oleh Allah, dengan Ramadhan yang mulia, meraih pahala tiada batas didunia, sebagai bekalan di akhirat sana.

Berusaha sedemikian rupa agar terhindar dari corona, adalah upaya maksimal yang terus harus dijaga. Selebihnya bertawakallah pada Allah, semua yang terjadi tak pernah lepas dari izin-Nya.

*Naser Muhammad

No comments:

Post a Comment