Tuesday, April 7, 2020

DOA AGAR TERHINDAR DARI WABAH DAN KESUSAHAN


Doa dan zikir adalah senjata bagi seorang muslim betapa dahsyatnya kekuatan doa dan zikir. Banyak kesulitan dapat terangkat, penyakit yang dapat disembuhkan, kesuksesan yang bisa diraih, dan berbagai persoalan kehidupan dapat diselesaikan dengan doa dan zikir atas pertolongan Allah Ta’ala. 

Sesuatu yang sepertinya mustahil terjadi bisa menjadi kenyataan indah karena kekuatan sebuah doa dan zikir yang diucapkan dengan ikhlas kepada Allah Ta’ala, dengan kesabaran yang disertai  keimanan yang mantap hanya fokus pada pertolongan Allah Ta’ala.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

إِنَّ الدُّعاءَ يَـنْـفَعُ مِمَّا نَـزَلَ ومِمَّا لمْ يَنْزِلْ، فَـعَـلَـيكُم عِبادَ اللهِ بالدُّعاءِ». [رواه الترمذي وغيره]

“Sesungguhnya do’a bermanfaat terhadap apa yang sudah ditetapkan dan apa yang belum ditetapkan (takdir). Maka hendaklah kalian berdo’a wahai para hamba Allah.” (HR. Tirmidzi)

Begitupun kesusahan seperti wabah corona yang sedang menimpa dunia hari ini, mohon pertolongan pada Allah adalah jalan terbaik.

Adapun beberapa doa dan zikir yang bisa di baca dan dirutinkan sebagai berikut,

 *Pertama* :

Membaca Do’a Dzun Nuun atau dikenal dengan doa Nabi Yunus

لاإله إلا أنت سُبحانكَ إنِّي كُنتُ من الظالمين

Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Al Anbiya ayat 87-88 :

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (87) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ} [الأنبياء:88]

Artinya : Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.” Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.

Sangat dianjurkan untuk memperbanyak do’a ini ketika tertimpa musibah sembari perbanyak taubat kepada Allah, niscaya Allah akan mengijabah do’anya. 

Sebagaimana kisah Nabi Yunus yang ditelan ikan paus, lalu berdoa :

 لاإله إلا أنت سُبحانكَ إنِّي كُنتُ من الظالمين

“Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.”

لَم يَـدْعُ بها رجلٌ في شيءٍ قطُّ إلا استجابَ اللهُ له». أخرجه الإمام أحمد والترمذي 

“Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

*Kedua* : 

Membaca Do’a Setiap keluar Rumah

بِسْمِ اللَّهِ، تَـوكَّلْتُ على اللَّهِ، لا حوْلَ ولا قُوَّةَ إِلا بِاللَّهِ

Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

«إِذا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَـيْـتِـهِ فقالَ: «بِسْمِ اللَّهِ، تَـوكَّلْتُ على اللَّهِ، لا حوْلَ ولا قُوَّةَ إِلا بِاللَّهِ» -قـال:- يُـقـالُ حِـيـنَــئِـذٍ: هُدِيتَ، وَكُـفِيتَ، وَوُقِيتَ، فتَـتَـنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِـينُ، فَـيقُولُ لَهُ شيـطانٌ آخَـرُ: كيفَ لك بِرَجُلٍ قَـدْ هُـدِيَ وكُـفِـيَ ووُقِـيَ؟». [رواه أبو داود].

Artinya: “Apabila seseorang keluar dari rumahnya, lalu dia berkata : “Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, laa hawla wa laa quwwata illa billah”, maka Allah berkata : “Engkau akan diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga.” Maka setan pun akan menyingkir darinya. Setan yang lain berkata : “Bagaimana mungkin engkau bisa mengganggu seseorang yang telah mendapatkan petunjuk, kecukupan dan penjagaan?” (HR. Abu Dawud)

*Ketiga* :
Membaca Zikir pagi dan petang hari

بِسْمِ اللَّهِ الذي لا يَـضُرُّ مع اسْمِهِ شَيءٌ في الأرضِ ولا في السَّماءِ وهُوَ السَّميعُ العَليمُ

Artinya : “Dengan nama Allah yang tidak akan berbahaya dengan nama-Nya segala sesuatu di langit dan bumi, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Barangsiapa yang membaca zikir ini sebanyak 3 kali di pagi hari, maka tidak akan ada marabahaya yang akan memudaratkannya hingga sore hari. Dan barangsiapa yang membaca zikir ini sebanyak 3 kali di sore hari, maka tidak akan ada marabahaya yang akan memudaratkannya hingga pagi hari.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga tidak pernah meninggalkan do’a ini di pagi hari dan petang hari :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ العافِيَـةَ فـي الدُّنيا والآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ العَفْوَ والعافِيَـةَ فـي دِيني ودُنْـيايَ وأَهْلِي ومالِي، اللَّهُمَّ اسْتُـرْ عَوْراتِي، وآمِنْ رَوْعاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِـي مِنْ بَـيْنِ يَدَيَّ، ومِنْ خَلْفِي، وعَنْ يَمِيـنِـي، وعَنْ شِمالِي، ومِنْ فَوْقِي، وأَعُوذُ بِعَظَمَـتِكَ أَنْ أُغْتالَ مِنْ تَحْتِـي». [رواه أحمد وغيره].

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu keselamatan dalama agama, dunia,keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak terjatuh. (HR. Ahmad)

*Keempat* : 

Membaca Doa Berlindung kepada Allah dari beratnya bala’ musibah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ جَهْدِ الـبَـلاءِ، ودَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوءِ القَضَاءِ، وشَماتَـةِ الأعداءِ .رواهما البخاري 

Artinya : “Berlindunglah kamu kepada Allah dari bala’ (musibah) yang berat, dari sebab-sebab kebinasaan, dari takdir-takdir yang buruk dan rasa bahagianya musuh.” (HR. Bukhari)

Nabi juga mengajarkan sebuah doa dalam haditsnya,

وَعَنْ أَنَسٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ يَقُوْلُ : (( اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ ، وَالجُنُونِ ، والجُذَامِ ، وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ )) . رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan, “ALLOOHUMMA INNII ‘AUUDZU BIKA MINAL BAROSHI WAL JUNUUNI WAL JUDZAAMI WA SAYYI-IL ASQOOM (artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit kulit, gila, lepra, dan dari penyakit yang jelek lainnya).” (HR. Abu Daud, no. 1554; Ahmad, 3: 192. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaliy dalam Bahjah An-Nazhirin juga menyatakan bahwa sanad hadits ini sahih).

Intinya mintalah kepada Allah selalu, apapun masalah yang kita hadapi ingatlah hanya Allah tempat meminta dan memohon,

لِيَسْئَلْ أَحَدُكُمْ رَبَّهُ حَاجَتَهُ أَوْ حَوَائِجَهُ كُلَّهَا حَتَّى يَسْأَلَهُ شِسْعَ نَعْلِهِ إِذَا انْقَطَعَ وَحَتَّى يَسْأَلَهُ الْمِلْحَ

“Hendaklah salah seorang diantara kamu sekalian meminta kepada Tuhannya akan segala kebutuhannya hingga meminta tali sandalnya yang putus atau sampai meminta garam sekalipun.” (HR. At-Tirmidzi no. 3604, dalam Silsilah adh–Dha’ifah [1362] al-Albani mengatakan: “hadits ini dhaif”)

Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan, dari sahabat Salman al-Farisi bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

« إِنَّ رَبَّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَيِىٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِى مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إِلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا »

“Sesungguhnya Rabb-mu (Allah) Ta’ala adalah maha pemalu lagi maha mulia, Dia malu terhadap hamba-Nya (yang berdoa dengan) mengangkat kedua tangannya kepada-Nya kemudian Dia menolaknya dengan hampa“. (HR Abu Dawud (no. 1488), at-Tirmidzi (no. 3556), Ibnu Majah (no. 3865) dan Ibnu Hibban (no. 876)

الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِيْنَ

“Kebenaran itu datang dari Rabb mu, maka janganlah sekali-kali kamu termasuk orang yang ragu.” (Q.S Al-Baqarah : 147)

Wallahu A'lam

Alfaqir ila robbirrohim Naser Muhammad

No comments:

Post a Comment