Tuesday, April 7, 2020

MENJAGA RITME, MENAPAKI JALAN JUANG


Perjalanan dakwah senantiasa ramai dari ujian, nampaknya itulah mahar yg harus dibayar demi cita-cita mulia.

Perkataan menyakitkan, hingga perlakuan yang menyesakkan dada. Nyaris tak pernah sepi mengunjungi setiap saat.

Onak dan duri tak pernah sepi membayangi, tertatih melangkah walau berat di dada.

Sejak dari zaman Nabi Adam hingga hari ini, perlakuan itu masih saja sama.

 كَذَٰلِكَ مَا أَتَى الَّذِينَ مِن قَبْلِهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا قَالُوا سَاحِرٌ أَوْ مَجْنُونٌ أَتَوَاصَوْا بِهِ ۚ بَلْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُونَ

 “Demikianlah tidak seorang Rasulpun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan: ‘Ia adalah tukang sihir atau orang gila.’ Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas.” (Adz-Dzariyat: 52-53) 

Siapa saja yang mengatakan “Kami beriman”, maka Allah pasti mengujinya. Jalan terjal ini pernah dilalui oleh semua penyeru kebenaran, Untuk menguji kualitas keimanan.

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِن قَبْلِكُم ۖ مَّسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (ujian) seperti yang dialami orang-orang sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: ‘Bilakah (datangnya) pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat.” (Al-Baqarah: 214) 

Menyadari bahwa jalan liku perjuangan sangat berat, menjaga ritme adalah upaya maksimal agar tidak berguguran di jalan perjuangan.

Yakinlah, semua akan berbalas. Jika menanam kebaikan tapi hasilnya belum jua dirasakan beberapa saat setelah itu, maka yakinlah satu waktu ia akan muncul dalam bentuk kebaikan yang mungkin tidak sangka-sangka keindahan dan kenikmatannya.

Sebaliknya, jangan pernah merasa nyaman jika berbuat culas atau jahat hanya karena balasannya belum terasa saat itu. 

Yakinlah, satu waktu ia akan hadir dalam bentuk keburukan. Dan boleh jadi ia lebih menyakitkan dari yang selama ini diduga.

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

"Barangsiapa berbuat kebaikan sebesar zaroh pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan sebasar zaroh pun, niscaya ia akan melihat (balasan)nya pula."

Karena energi kebaikan, akan senantiasa melahirkan kebaikan dalam kondisi apapun. 

هَلْ جَزَآءُ الْإِحْسٰنِ إِلَّا الْإِحْسٰنُ

“Apakah ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula).” (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 60)

قَرَاَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: هَلْ جَزَاءُ الإحْسَانِ اِلا الإحْسَانُ قَالَ: “هَلْ تَدْرُونَ مَا قَالَ رَبُّكُمْ ” قَالُوا: اللّٰهُ وَرَسُولُهُ اَعْلَمُ. قَالَ: “يَقُولُ هَلْ جَزَاءُ مَا اَنْعَمْتُ عَلَيْهِ بِالتَّوْحِيدِ اِلَّا الْجَنَّةُ”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. membaca firman-Nya: Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (Ar-Rahman:
60).

Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tahukah kalian, apakah yang dikatakan oleh Tuhan kalian?” Mereka (para sahabat) menjawab, “Allah dan Rasul­Nya lebih mengetahui.” Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Allah Ta’ala berfirman, “Tiadalah balasan bagi orang yang telah Kuberikan nikmat tauhid kepadanya selain dari surga.” Itulah maksud dari firmannya,

لِلَّذِينَ اَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ

Bagi orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. (Yunus: 26)

Ujian demi ujian baik berupa hinaan, gangguan keamanan dan cemohan dalam mengemban risalah perjuangan adalah imunitas yang dibutuhkan dalam dakwah. 

Allah tidak akan membiarkan kita untuk mengatakan sesuatu yang tidak benar-benar valid. Perkataan itu harus diuji sejauh mana kebenarannya, walau Allah sesungguhnya sudah tau. Siapa diantara manusia yang berdusta, dan siapa yang jujur.

الم أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ أَن يَسْبِقُونَا ۚ سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ مَن كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ اللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ اللَّهِ لَآتٍ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ وَمَن جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَحْسَنَ الَّذِي كَانُوا يَعْمَلُونَ وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۖ وَإِن جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۚ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُدْخِلَنَّهُمْ فِي الصَّالِحِينَ وَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ فَإِذَا أُوذِيَ فِي اللَّهِ جَعَلَ فِتْنَةَ النَّاسِ كَعَذَابِ اللَّهِ وَلَئِن جَاءَ نَصْرٌ مِّن رَّبِّكَ لَيَقُولُنَّ إِنَّا كُنَّا مَعَكُمْ ۚ أَوَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ بِمَا فِي صُدُورِ الْعَالَمِينَ وَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْمُنَافِقِينَ 

“Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa ia dibiarkan saja mengatakan ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sungguh Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Dia mengetahui pula orang-orang yang berdusta. Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput (dari azab) Kami? Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu. Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh benar-benar akan Kami masukkan mereka ke dalam (golongan) orang-orang yang saleh. Dan di antara manusia ada orang yang berkata: “Kami beriman kepada Allah”, maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: “Sesungguhnya kami adalah besertamu”. Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?. Dan sungguh Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman dan sungguh Dia mengetahui orang-orang yang munafik.” (Al-‘Ankabut: 1-11)

Bagi kalian para pejuang sedang lelah dalam jalan dakwah perhatikanlah nasihat agung ini, nasihat yang dituturkan oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah Rahimahullah dimana dia berkata,

يا مخنث العزم أين انت والطر ؟

Wahai orang yang lemah motivasi, di mana engkau dan jalan ini?
طريف تعب فيه ادم

Jalan yang Adam mengalami kelelahan di dalamnya,
وناح فيه نوح

Jalan yang Nuh mengeluh menangis karenanya,

ورمى فى النار الخليل

Jalan yang Ibrahim dilemparkan di dalam api karenanya,
وأضجع للذبح اسماعيل

Jalan yang Ismail dibaringkan untuk disemblih karenanya,

وبيع يوسف بثمن بخمس ولبث فى السجن بضع سنين

Jalan yang Yusuf dijual dengan harga murah, dan dipenjara selama beberapa tahun karenanya,
ونشر بالمنشار زكريا

Jalan yang membuat zakaria digergaji karenanya,
وذبح السيد الحصور يحيى

Jalan yang Yahya disemblih karenanya,

وقاسى الضر أيوب

Jalan yang Ayyub menderita sakit berkepanjangan,
وزاد على المقدار بكاء داود

Jalan yang membuat Daud menangis melebihi kadarnya,
وسار مع الوحش عيس

Jalan yang membuat Isa berjalan dalam kesendirian karenanya,

وعالج الفقر وانواع الاذى محمد صلى الله عليه وسلم

Jalan yang membuat Nabi Muhammad ditimpa kefakiran dan gangguan karenanya.

تزهى انت باللهو وتلعب ؟

Sedangkan engkau ingin menempuhnya dengan santai dan main-main? (Al-fawaid hal. 56)

Teruslah melaju, majulah selangkah demi selangkah karena kita telah memilih jalan ini, hasbunallaah wani'mal wakiiil..

Naser Muhammad

No comments:

Post a Comment