Tuesday, May 31, 2016

MIND MAPING AND OUTLINE

Romadhon
 - pengertian romadhon
 - keutamaan bulan romadhon
a. Puasa
- mengapa kita puasa
- keutamaan bagi orang yang berpuasa
- ancaman bagi yang meninggalkan puasa
b. perkara yang dapat membatallkan puasa
 - makan minum
 - muntah dengan sengaja
 - haid dan nifas
 -  murtad
 - onani dengan sengaja
c. sunnah-sunnah romadhon
 - mengakhirkan sahur
 - berdoa saat berbuka
 - berinfak
 - tadarrus
d. Tips Romadhan sehat
 - sahur dengan makanan sehatt
 - berbuka dengan makanan yang manis
 - menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur

DOA
 a.waktu-waktu mustajab untuk berdoa
 - sepertiga akhir malam
 - saat berbuka
 - selepas sholat fardu
 - saat perang berkecamuk
 - sesaat pada hari jum'at
 - antara azan dan iqomat
 - pada saat sujud
 - saat hujan
 - saat ajal tiba
 - malam lailatul qodar
 - pada hari arafah
 b.mengapa harus berdoa
 c. keajaiban doa
d.adab berdoa
e. keutamaan berdoa
f. kendala-kendala tidak terkabulnya doa
 - makanan haram
 - maksiat
 - dosa besar
g.faktor yang mempengaruhi mengapa orang malas berdoa



Saturday, May 28, 2016

MENYAMBUT ROMADHON

Romadhon tiba sebentar lagi,
mungkin tanggal enam bulan enam di awal Juni.

praktis waktunya pun tinggal sembilan hari
terhitung mulai hari ini

Bergegas siapkan diri,
agar siap lahir batin tuk jalani.

Raih seluruh keagungan bulan suci,
demi gapai ridho Ilahi.

Sembari berdoa semoga bulan mulia ini,
dapat hadirkan kebahagiaaan dalam hati.

Keluar dari Romadhon dengan suci
hilang rasa dendam juga benci.

Bak bayi,
kita terlahir kembali.

Dengan puasa di siang hari,
dan sholat taraweh dimalam hari.

Kita isi hari-hari.
 
Naser Muhammad
Bunyu Island 1105062016

*Note 

Sebelum pintu romadhon terbuka, dan kita semua memasukinya. Maka izinkanlah kami memohon maaf yang tulus kepada seluruh kawan-kawan yang sekiranya mungkin ada khilaf yang terjadi diantara kita sesuatu yang sifatnya sengaja atau tidak, bercanda maupun serius yang kemudian berpotensi untuk tidak menghusyukkan kita dalam ibadah ini maka kami ucapkan permohonan Maaf kepada kawan-kawan sekalian.

Sungguh, kami hanyalah segelintir makhluk tak sempurna dari Tuhan yang Maha Sempurna. yang kian hari berusaha berbenah diri.

Maka jika lisan ini masih menebar benci, hati ini masih berselimut dengki, dan laku ini masih berselendang ego diri. Maka, semoga sebelum memasuki pelataran Romadhon yang suci dosa-dosa ini telah terampuni.

Taqoballallahu minna wamingkum siyamana wasiyamakum......

Naser Muhammad
Tarakan,29.05.2016 

KESAN

Kesan pertama kali masuk kelas di KMOI 6B

Pas masuk ruangan kok kelihatannya ini lebih pas disebut Pasar dari pada Kelas, hampir semua peserta bersuara riuh rendah teriak-teriak kayak Tom ketemu Jerry.

Bahkan, tidak nampak dari mereka-mereka ini sedikitpun tanda-tanda murid-murid baru di KMOI.

"Naudzubillah" Gumamku.

Tapi saya pribadi, memilih untuk diam dan menakar situasi. 


Meskipun sebenarnya ada sedikit keinginan untuk berontak dan menyatakan ketidak setujuan kepada admin grup tapi biarlah dulu mungkin adminnya lagi sibuk atau apalah-apalah.

Namun tunggu punya tungu admin tak muncul-muncul dan bahkan terkesan membiarkan mahluk-mahluk yang ada di Grup itu untuk bertingkah layaknya Picantropus Erectus.

Setetes keraguan menyelinap dari rongga dada, dan menggangu fikiranku.

"Ah..Kelas apa ini? 
Katanya kita mau belajar tapi kok bisingnya minta ampun sempat berfikir untuk left dari grup karna merasa tidak mendapatkan apa pun.

Namun kemarin, tanggal 23 ada pembagian grup kecil.


Qaddarullah, Allah pertemukan saya dengan mahluk dengan prinsip baja walau ia seorang wanita Mbak Indah Tinumbia sebagai PJ KMOI 6B 01.


Serta seorang ketua kelas dengan responnya yang secepat kilat Mbak Na Faza semoga mereka ikhlas menerima saya di Grup mereka meskipun saya suka iseng dan sedikit mengacau.

Mohon maaf kepada teman-teman yang namanya tidak dapat saya sebutkan satu-satu dalam waktu 5 menit terimah kasih atas semangatnya dan saya bangga mengenal kalian.

  Oh yah, dan kepada coach Tendi Murti dan Mbak Rina Maruti Widiasari accepted the love for his guidance.


Thanks.

Naser Muhammad

HIKMAH

Kita tidak bisa menghalangi siapa pun untuk merendahkan kita, pun kita tidak bisa membuat mereka semua setuju dengan kita.

So, biarkan mereka dengan prespsinya masing-masing.

Melangkahlah nanti kita semua pasti akan temukan sebuah jawaban bahwa kebutuhan kita terhadap "fans" sama besar dengan kebutuhan kita terhadap "haters". Karna untuk sukses kita butuh keduanya.

Kebutuhan kita terhadap hinaan sama besar akan kebutuhan kita dengan pujian, dan keduanya memanglah merupakan dualitas yang niscaya.

Jika kemudian disuruh memilih, jelaslah kemudian kita hanya mempunyai keinginan untuk dipuji saja tidak akan pernah rela untuk dihina.

Namun malam, selalu hadir mengiringi siang. Setelah gelap menerpa, maka terang pun tiba. Bahkan semakin pekat malam, maka alamat siang semakin dekat.

Tinggal bagaimana kemudian kita menyikapi keduanya agar keduanya dapat memberikan hikmah yang besar dan dapat menjadikan peribadi menjadi insan yang lebih baik.

   

SEMPURNA

Berbicara tentang sempurna, kita semua adalah mahluk yang Allah ciptakan dengan kesempurnaan jika dibanding dengan makhluk Allah yang lainnya.

Oleh karenanya, manusia selayaknya menjaga anugrah yang besar ini. bukan justru merusaknya, dengan cara merendahkan diri jauh melebihi makhluk yang lainnya.

Manusia sesungguhnya adalah, manusia yang dapat memanusiakan dirinya. Dengan cara berperilaku layaknya manusia, Yang dianugrahi perangkat-perangkat fitrah yakni "Hidayah".

Fisik bukanlah merupakan tolak ukur kesempurnaan manusia dimata Allah, Akan tetapi hanyalah sekedar alat penunjang untuk kemudian manusia itu mempergunakannya agar dapat sampai pada ukuran kesempurnaan yang sesuai dengan kehendak Allah.

Apalah arti kesempurnaan fisik jika kemudian tidak kunjung membawa kita untuk lebih memahami posisi kita dihadapan Sang Pencipta.

Olehnya itu Allah sama sekali tidak menjadikan kekurangan fisik sebagai tolak ukur seseorang itu bisa dimasukkan ke dalam Neraka pun sebaliknya.

Barometer masuk tidaknya seseorang di dalam syurga, murni karna ketaqwaan dan penghambaan kepada Allah saja terlepas dia memiliki cacat fisik atau tidak.

Sebenarnya orang-orang yang merasa dirinya sempurna dimata Manusia belumlah tentu sempurna di Mata Allah, sedangkan orang-orang yang merasa dirinya bukan apa-apa dan bukanlah sesuatu yang layak untuk dipandang belumlah tentu dia rendah di mata Allah.

Sudah menjadi kencendrungan manuisa pada umumnya ingin menjadi sempurna dimata manusia yang lainnya. Namun ia tak pernah menyangka, Jika apalah arti dari kesempurnaan itu sendiri.

Sempurna dapat didefinisikan sebagai hal dimana kita sebagai manusia ciptaan umatnya selalu ingin mencapai kepuasan diri secara totalitas.

Namun, nyatanya sekian banyaknya sempel yang kemudian bisa menjadi tolak ukur bahwa kekurangan fisik juga bukanlah merupakan penghalang bagi manusia untuk kemudian mengambil posisi terbaik disisi Allah.

Bahkan, banyak diantara mereka justru hadir menjadi contoh yang luar biasa yang kemudian memberikan motivasi kepada manusia yang jauh lebih sempurna secara fisik namun kering kerontang dari sisi harapan hidup dan karya nyata.

olehnya itu apapun keadaan yang ada pada diri ini maka itu merupakan anugrah yang harus disyukuri sebagai anugrah yang besar.

apalah arti sebuah tangan, kaki, telinga, mata jika kemudian semua perangkat-perangkat itu hanya akan memberatkan kita pada hari dimana seluruh anggota badan harus bertanggung jawab terhadap apa yang pernah dilakukannya.

Bersyukurlah, niscaya semua akan terlihat sempurna.

Naser Muhammad 
Kota Tarakan 29 Mei 2016
Menjelang Romadhon 00:18

RELATIVITAS ANTARA CANTIK DAN TAMPAN

"Orang yang berwajah biasa-biasa saja adalah yang terbaik di dunia. itulah sebabnya mengapa Tuhan menciptakan mereka begitu banyak." (Abraham Lincoln)

Ketika berbicara tentang kecantikan dan ketampanan, maka Siapakah yang mampu menerjemahkan keduanya? sesuatu yang mustahil kiranya untuk kita ukur sebab kita memanglah tidak punya standar yang kemudian bisa untuk kita jadikan patokan, ukuran, dan barometer.
 
Ketika pun Allah berbicara tentang ketampanan seorang Nabi Yusuf sekali pun,toh kemudian itu tidaklah bisa menjadi tolak ukur sebuah ungkapan ketampanan dan kencatikan seseorang.

Menelaah kembali tentang hadits-hadits Rosulullah yang berbicara tentang keindahan panorama Syurga misalnya, maka kita bisa menyimpulkan bahwa memang tolak ukur sebuah kecantikan dan ketampanan itu adalah sesuatu yang tidak terlalu penting untuk dibahas secara detail sebab itu sama sekali tidaklah menyangkut Syurga dan Nerakanya seseorang.

Dan berbicara tentang keduanya tentu tidaklah bisa menemukan sebuah titik temu yang bisa membuat kita sepakat sebab masing-masing  kita punya standar penilaian yang berbeda untuk mengukur keduanya.

So, Rosululah kemudian mengingatkan kepada kita semua para pengagum rupa dan wajah “sesungguhnya Allah tidaklah melihat dari bentuk rupa dan pakaian kalian tapi Allah melihat kepada hati-hati kalian”.

Menjaga hati, berarti merawat kecantikan dan ketampanan yang paling hakiki,apa bila rusak maka berakibat kepada tubuh, dan apabila baik maka baiklah seluruh tubuh. Itulah ungkapan mahsyur dari Rosulullah.
Begitu banyak kissah heroik dikalangan para sahabat rosulullah yang kemudian menjadi ibrah penting mengenai hal ini, yang jika kita ingin ceritakan sungguh sangat mengugah dan menginspirasi.

Kita baca kissah sahabat Bilal Bin Rabah, kita selami kissah Julaibib, kita resapi kissah Uwais Alqorni , maka kissah mereka akan membangkitkan sebuah rasa dimana hati merupakan anugrah besar yang Allah tanamkan di tubuh manusia sebagai motor penggerak sebuah tubuh yang mampu menjadi lebih besar dari tubuh itu sendiri.

Kita semua belajar dan mengambil manfaat yang besar dari kissah-kissah itu betapa sebuah keadilan ditunjukkan oleh sang pencipta di permukaan bumi ini, sebab apalah jadinya diri ini jika kemudian tolak ukur penghuni syurga itu adalah kecantikan dan ketampanan? 

Oleh karena itulah maka ketampanan dan kecantikan yang dianugerhkan kepada manusia sepatutnya juga bisa menjadi berkah yang dapat menjadikan pemiliknya menggapai Syurga Allah dengan kesyukuran.

Naser Muhammad
Kota Tarakan Ahad 28 Mei 2016
BAIS 23:27 

Friday, May 27, 2016

SAJAK-SAJAK

ANDAI KU BISA
Oleh : Naser Muhammad
Dahulu kau yang ajari aku tentang bahagia,
Kau tersenyum tanpa beban dari kerasnya dunia,
Ingin rasanya ku seperti dirimu,
Hadapi dunia dengan riang tanpa sembilu.
.
Namun dua hari yang lalu,
Tepat pada pukul satu,
Ku dengar beritamu,
Tanpa rasa percaya, dan sedikit rasa ragu.
.
Seringai wajah riang dan senyum manis itu,
Terlihat jelas telah terkikis habis.
Sirna sudah lesung pipi yang dulu,
Diterjang badai derita yang mengiris.
.
Tatapan sendu,dari mata yang layu.
Kelopak mata itu tak mampu lagi menangis,
Lunas habis air mata itu, larut dalam pilu.
Lebam kelopak itu, menyisakan senyum yang pias.
.
Andai kubisa hentikan semua itu,
Takkan kubiarkan siapa pun merampas senyummu,
Ku ingin dengarkan kembali celoteh riangmu,
Namun apalah dayaku,
Tak kuasa diriku.
.
Mengembalikan nyawa seseorang yang kau cintai itu.
#Bunyu Island
04/05/2016 04:18










LAUT
Oleh :Naser Muhammad

Biru , Bergelombang, Berdesir, Luas, debur lebur tak berlumpur,
Keindahan alam menyatu menjadi satu melebur,
Riaknya berat bersuara serak  berarak-arak lalu meledak,
Ombaknya beralun, mengayun, di kaki kaki halimun berteriak.
Riuh rendah membuncah menengadah pada anugrah,
Menyerah pada kuasa ilah yang mencipta tanah,
Meyelam mengeram tertanam hingga larut malam,
Seram, mengayam mimpi yang bungkam.
Hitam pekat melekat terikat pada kawat,
Tanpa sekat berserikat dengan syahwat,
Semilir angin yang menerpa wajah yang durjana,
Meliuk liuk beterbangan dari sudut utara.
Biru hitam putih menyatu tak bertepi,
Di bibir-bibir pantai,
Ingatkan pada kekasih,
Yang tersisih.
Yaa Ghofur,
Aku bersyukur.
Yaa Ghofur,
Telah lama diri ini kufur

12.02.2016- 10:41 PM
Di tengah hempasan ombak menuju Kota Tarakan



ROMADHON TERAKHIR
Oleh:Naser Muhammad

Ya Allah, andai ini romadhon terakhirku.
Sedang dusta masih warnai lisanku,
Pantaskah kiranya aku mengharap Syurga-Mu
Dalam munajat-munajat palsuku.
.
Ya Allah, andai ini romadhon terakhirku.
Sedang dosa-dosa ini masih membebani punggungku,
Berderai air mata ini untuk menghamba dalam tawadhu,
Namun,apalah daya nafsu pun kian kuat membelenggu.
.
Ya Allah, andai ini romadhon terakhirku.
Lalu utusan-Mudatang menghampiriku,
Menagih nafas pinjaman yang melekat di ragaku,
Sungguh takkan kuat hamba dihempas dalam Jahannam-Mu.
.
Ya Allah, andai ini romadhon terakhirku.
Sedang ajal datang tak menentu dan tak sudi menunggu,
Namun diri ini masih jua lalai dari-Mu
Lalu kebanggaan apa yang harus ku sembahkan pada-Mu?
.
Ya Allah, sudi kiranya Engkau ampuni diri ini.
Kusimpuhkan  seluruh sendi-sendi tubuh ini,
Kutengadahkan wajah kotorku keatas Singgasana-Mu yang suci,
Satu harapanku pada-Mu Ya Robbi, jadikan romadhonku kali ini berarti
.
Bunyu,06.05.2016 11:03

Thursday, May 26, 2016

SAJAK ROMADHON


ROMADHON DI GAZA
oleh : Naser Muhammad

Semburat sinar memerah, semerah saga.
Lantunan ayat-ayat menggema menerobos dada.
.
Kumandang azan magrib pun mulai menggema,
Saat detik-detik Romadhon tiba dan mulai menyapa.
.
Di sini ku masih kutuki diri yang masih terlena,
Atas dusta-dusta yang kian hari kian terpelihara.
.
Menggenang air di kelopak mata,
Betapa dekat diri ini dari Neraka.
.
Sedang disana, ribuan jarak dari tempatku kini berada,
Seorang anak kecil menengadah penuh keluh dan nestapa.
.
Kepada Allah Ia meminta agar mereka tetap bisa berpuasa,
Meski desir peluru mengintai nyawa mereka.
.
Apa kabarmu Suriah dan Gaza?
Maafkan diri ini sungguh kami terlalu jauh dari Syurga.
.
Entah dikau malam ini sahur apa?
Sedang kami mungkin saja sedang menghabiskan malam dengan menonton bola.
.
Saat engkau tengah berteriak lantang bertakbir dengan nafas yang tersisa,
Sedang kami berteriak dengan cara yang sama namun dengan ucapan yang berbeda.
.
Goll...., Goll.., teriakku mengusik tetangga namun tetap tanpa rasa apa-apa.
Sungguh, maafkan kami wahai tanah para Nabi Palestina.
.
Engkau sambut romadhon kali ini dengan suara mortir yang menggema,
Sedangkan kami membakar petasan yang memekakkan telinga.
.
Kami masih berhura-hura menghabiskan harta orang tua,
Saat engkau tengah meratapi diri dalam nestapa kehilangan Seorang Ayah.
.
Ya Allah ampunilah hamba,
Kali ini tulus ku meminta.
.
Sebelum jasad berkubang tanah dan terhina,
Sudilah tuk ampunkan seluruh dosa-dosa.

DI SERAMBI PULAU BUNYU,12.05.2016

Nama : Naser Muhammad
FB : Dzakira Khaira Elhazima
fans page : Naser Muhammad El-Moenawar
twitter :@nasermuhammad90
Kontak : 08 11 54 60 61 (Telkomsel)
ket : sedang diikutkan lomba puisi

Wednesday, May 25, 2016

SENYUM ITU SEDEKAH

Seorang Bapak datang ke costumer service sebuah Bank pagi-pagi sekali
.
"Maaf Pak ada yang bisa saya bantu..?
.
"begini Mbak,  saya baru buat kartu ATM kemarin."
.
"lalu apa masalahnya Pak?
.
"kenapa saya masukkan di mesin kok ngak bisa yah Mbak?
.
"bisa saya liat kartunya Pak?
.
"nih Mbak".
sembari menyerahkan kartu yang dimaksud
.
"loh kok kartunya gini Pak?
.
"oh itu sengaja Mbak biar ngak rusak kartunya"
.
"tapi pak, kalo kartunya dikasih gini ngak bakalan kebaca di ATM"
.
"Ah, KTP aja bisa mbak di laminating. masa' ATM ngak bisa? padahal kan lebih penting ATM Mbak!
.
isinya uang tuh Mbak..
.
"Bisa ngak bapak pulang sebelum saya lempar mesin ATM"

⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽

Si Udin pergi ke toko untuk membeli obat nyamuk

"Beliiiiiiiiii" Teriak Si Udin

"Mau Beli apa Om?

"obat nyamuk elektrik Mbak?

"yang elektrik habis Om

"oh"

"Kalo yang bentuk voucher ada ngak Mbak

Penjaga toko: ???*^

*Si Udin dilempar etalase
.
.
.
Naser Muhammad
25 Mei 2016
Bunyu Island

FILOSOFI KOPI

Kopi

Bermula dari kambing-kambing yang tidak pulang pada suatu malam dan kegelisahan sang pengembala. Kaldi, pengembala kambing dari Ethiopia, Afrika Timur, menemukan kembali kambing-kambingnya pada pagi keesokan harinya. Sumber lain menyebut gembala tersebut bernama: Khalid. Kambing-kambingnya terlihat gembira, bergerak lincah didekat pohon berdaun gelap berbuah merah. Kaldi penasaran, maka ia ikut mengunyah buah warna merah tersebut. Kemudian Kaldi merasa lebih berenergi. Kaldi menduga kegembiraan kambing-kambingnya disebabkan buah berwarna merah tersebut, yang kemudian disebut sebagai kopi. Selanjutnya seorang agamawan berjumpa Kaldi dan kopinya, untuk kemudian kopi diolah lebih sistematis: disangrai, dihalusan, dan dibuat minuman yang asyik untuk menemani agamawan beribadah di malam hari. Sebagaimana ditulis di A Passion of Coffee

Dalam kitab Irsyadu al-Ikhwan fi Bayani al-Hukm al-Qahwah wa al-Dhukhan (Kitab Kopi dan Rokok), karangan Syaikh Ihsan Jampes. Beliau dari Jampes, Jawa Timur. Beliau melihat permasalahan kopi ini dengan cara luwes dan dimanis. Tidak berhenti pada status haram atau halal. Kopi bisa menjadi haram atau sebaliknya halal, atau sekadar makruh, bergantung pada dampak yang disebabkan dan pijakan ratio legis-nya.

Misalnya, seseorang lebih mengutamakan pengeluaran kopi dibanding untuk pengeluaran keluarga. Jika upaya menempatkan kopi sebagai prioritas dalam kesehariannya itu menyebabkan kerugian bagi keluarga, seperti anaknya kekurangan gizi lantaran biaya yang dimilikinya selalu diutamakan untuk pengeluaran minum kopi, maka minum kopi bisa menjadi haram.

Dalam berdakwah Imam Hasan Al Banna tidak hanya menggunakan masjid dan sekolah. Beliau hadir di kedai - kedai kopi, Kairo. Sebagai hasil dari kajiannya itu, Al Banna menemukan metode untuk berdakwah dan mendidik masyarakat, yaitu:
Memperluas dakwah dari masjid ke warung kopi, karena (kadang) di masjid terjadi perbedaan pendapat bahkan perselisihan.
Memilih dengan topik yang menyentuh hati, misal tentang hari akhir. Ia memilih metode yang sederhana dengan contoh–contoh dan kisah–kisah persuasif.
Berusaha menghindari titik khilafiyah dan mengajak orang–orang dengan cara yang halus, serta mengarahkan menuju amal.

Kafe di Mesir juga menjadi inspirator revolusi, forum sastra, dan tradisi sufi. Revolusi 1919 melawan kolonialisme Inggris dimulai dan dibangun dari Kafe Mitatia di bundaran Atabah, Jalan Muski, Kairo. Orang Mesir menganggap kafe sebagai miniatur negara. Segala persoalan negara: politik, ekonomi, sastra, sosial, budaya berikut ajang debat dan diskusi tokoh-tokoh diselenggarakan di kafe.

Pada awal abad ke-20, di kawasan Masjid Husain, Khan Khalili, dekat perpustakaan Al-Ghouri, yang dikelola Kementerian Wakaf terdapat Kafe Al Fishawi. Yaitu tempat ngopi dan diskusi tokoh-tokoh: Syaikh Jamaluddin Al Afghani, Umar Makram, Syaikh Al Basyari, dan Abdullah An-Nadim. Menjelang revolusi 1919 menurut sejarawan Hafidz Ibrahim, di kafe Al Fishawi ini menjadi tempat rahasia pertemuan delegasi Kristen Koptik dan ulama Al-Azhar untuk menyusun strategi revolusi.

Tak kalah menariknya, para pelajar dan ulama Al Azhar punya kafe khusus, namanya Kafe Afandia. Kafe ini juga pelopor kafe sastra. Ummu Kultsum menyusun lagu-lagunya ketika nongkrong di kafe ini. Sayang kafe ini tak dapat ditemukan lagi. Para Darwisy Sufi punya kafe khusus: Kafe Wali Ni’am. Dikisahkan perayaan maulid selalu digelar di sebuah kafe di kawasan Azbakia. Konon Napoleon Bonaparte, waktu itu, juga hadir. Perubahan sosial politik, Revoluis Perancis tahun 1789, dihiasi dan dikuatkan dengan percakapan para pegiatnya di warung kopi karena leluasa.

Kopi dan warung kopi saat ini bisa menjadi penanda kemanusiaan. Yaitu ketika peminum kopi duduk untuk membangun percakapan, dan meletakan telepon genggam atau telepon pintarnya. Betapa tekhnologi mempermudah urusan namun juga bisa menjadi perusak keindahan hubungan antar manusia. Betapa banyak manusia yang bertemu dalam suatu tempat, namun tidak berhubungan. Masing-masing sibuk berhubungan dengan yang maya, yang jauh, yang tak di depan mata. Seorang penggemar kopi berpidato kepada teman-temannya sebelum bersama-sama minum kopi: “Teman-teman yang baik, di tempat ini marilah kita menjadi anggota manusia yang sebenarnya, saling bertukar pandangan, menyimak, dan kegiatan makhluk sosial lainnya”

bahan bacaan:

A Passion of Coffee,
Jurnal Kebudayaan dan Peradaban, Ulumul Qur’an, edisi 01/XXI/2012
http://nasermuhammad.blogspot.com

OPINI KEPERIHATINAN

Hukuman Bagi Pelaku Pemerkosaan

Tahun ini, adalah tahun dimana perkosaan yang dikombinasikan dengan aksi pembunuhan kembali marak, dan semakin diambang batas toleransi jiwa kemanusiaan.

Fenomena ini jika tidak ditangani secara serius, maka akan menjadi luka kronis bagi moral bangsa yang besar ini.

Diantara solusi yang kemudian ditawarkan sebagai sebuah sanksi bagi Si pemerkosa adalah hukum kebiri.

Kami sebagai pengamat sekaligus sebagai manusia yang punya keprihatinan atas musibah moral ini, yang kami bisa saja salah.

Kami hanya mampu berkata bahwa, hukuman itu rasa-rasanya belum dapat mengobati luka perih seorang ibu yang mengandung dan mempertaruhkan nyawanya demi kehidupan anak-anaknya.

seorang ayah yang membanting tulang demi memberi mereka kehidupan yang layak namun sepulang dari tempat bekerja dengan perasan bercampuraduk oleh beratnya beban keluarga, bahkan belum lagi di sandarkan bahunya yang keropos di atas kursi tua yang doyong sambaran petir mengocok telinganya sebab putrinya telah mereka rampas kehidupannya.

Sehingga harus berakhir dengan cara yang demikian nista yang binatang sekali pun tidak pernah menggauli lawan jenisnya secara amoral lalu kemudian membunuhnya.

Namun, hukuman apa pun bisa saja layak tergantung seberapa besar hati kemanusiaan kita dan seberapa besar penghargaan kita terhadap nilai-nilai dan nyawa orang lain.

Jika kebiri kita anggap layak, maka setinggi itulah kita menghargai kehidupan mereka.

Bila hukum matilah yang kita anggap mewakili atas rasa perih mereka maka setinggi itu pula penghargaan kita atas nyawa mereka.

Bahkan jika sekalipun ada yang berpendapat bahwa cukuplah diberi uang saku dua ratus ribu tiga ratus ribu maka sebesar itulah dia menghargai nyawa.

Sebab dalam agama yang saya anut, memberikan penghargaan kepada nyawa dengan " barang siapa yang menghilangkan satu nyawa maka sama dengan dia telah membunuh seluruh ummat manusia".

Naser Muhammad
16.05.2016 12.52
Pulau Bunyu

Monday, May 23, 2016

MENGAPA SAYA MENULIS

“ Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

( Pramoedya Ananta Toer )

Begitu banyak orang yang bisa menyuarakan ide-ide besar mereka, pendapat-pendapat mereka, bahkan suara hati mereka. namun, sedikit diantara mereka yang mampu menuliskanya.

Padahal, bisa jadi pemikiran-pemikiran, suara-suara, ide-ide dan pendapat-pendapat itu bisa abadi dengan cara menuliskannya.

Sebab, amat sangat disayangkan jika pemikiran seorang Imam An-Nawawi misalnya harus terkubur tanpa ada yang pernah mengkonsumsinya sebagai harta karun khazanah keilmuan islam. hanya karena sebab beliau tidak menuliskannya.

Sesungguhnya kemampuan teknis menulis telah kita dapatkan sejak sekolah SD. di Sana sebenarnya kita sudah belajar tentang menulis selama dua belas tahun.

Namun faktanya, bahwa masih banyak di antara pelajar yang gagap dalam menulis.

Ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah dalam proses belajar mengajar khususnya "tulis menulis" di sekolah kita.

Faktor utamanya mungkin karena pelajaran yang diberikan hanya bersifat teoritis melulu.

Sehingga kita di Sekolah hanya belajar "tentang" menulis, dan bukannya "belajar" menulis.

Faktor pengaruh kedua adalah para siswa mungkin tidak menemukan alasan mengapa mereka harus "menulis".

Sebenarnya kita adalah mahluk yang suka menulis, sehingga terciptalah media-media sosial yang kemudian memberikan fasilitas untuk menampung ocehan dan gagasan-gagasan kita.
namun mungkin baru hanya sebatas main-main atau just status.

Kita pun melihat bahwa sebetulnya anak-anak muda kita itu sangat suka membaca, di Mobil, di Kantor, dan dimana-mana. mereka selalu menundukkan kepala melihat Line, BBM, dan medsos lainnya.

Pada beberapa orang, menulis mungkin adalah perkara yang besar dan agak sulit bagi mereka tidak tahu harus memulai dari mana, memulai dengan kata apa, lalu dilanjutkan dengan bagian apa.

Sebab Menulis adalah proses memetakan pemikiran kita. Mengetahui bahwa beberapa orang sulit menulis, hal itu mungkin karena mereka sulit menyusun kepingan-kepingan pikiran yang ada di dalam kepala mereka. Seperti potongan puzzle yang rumit dan ruwet.

Pertanyaannya kemudian kenapa saya menulis?

Jikalau dengan menulis saya bisa mengungkapkan perasaan atas rasa cinta dan kasih sayang kepada mahluk-makhluk yang ku cintai lalu kenapa aku tidak menulis.

Bila dengan menulis ku bisa mengungkapkan seluruh ide dan gagasan serta harapanku lalu mengapa tidak.
.
Bahkan jikalau hanya dengan menulis aku bisa berada ditempat dimanapun yang aku inginkan tanpa ada pembatas dan tanpa sekat -sekat yang membatasi diriku dengan dunia manapun maka mengapa aku tidak menulis.

Dan hanya dengan menulislah aku dapat merapikan seluruh kenangan tentangmu dan membacanya lagi dan lagi sebab aku selalu takjub dengan rasa rindu.

Naser Muhammad
24 Mei 2016 11: 55
Di Serambi Pulau Bunyu
Kalimantan Utara